Liputan6.com, Karanganyar - Suasana duka menyelimuti kediaman keluarga Ruly Widyawati di Desa Klodran, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Belum lama berselang, keluarga mendapat kabar bahwa Ruly yang bekerja sebagai TKW di Singapura tewas dibunuh.
Kabar kematian Ruly diterima pertama kali oleh Sumarni ibu korban yang ditelepon rekan anaknya dari Singapura. Kabar itu juga dibenarkan agen tenaga kerja Ruly yang berada di Singapura.
Kadinsosnakertrans Agus Heri Bindarto menyebutkan bahwa pihaknya sudah memeriksa data pengiriman tenaga kerja ke luar negeri mulai tahun 2011 hingga 2013. Namun ternyata nama itu tidak diketemukan di data instansinya.
"Kami menyimpulkan yang bersangkutan berangkat dari agen tenaga kerja di luar Karanganyar, sehingga datanya tidak ada di kami. Apalagi selama ini kami tidak pernah mengirimkan naker sebagai PRT (pembantu rumah tangga) karena kami hanya mengirimkan naker formal saja yang bekerja di pabrik resmi," kata Agus.
Ternyata hanya sebentar di rumah, dia berangkat lagi bekerja di Singapura, kali ini menggunakan jasa tenaga kerja dari Singapura. Dia hanya berhubungan dengan bekas teman-temannya yang ada di sana.
"Sebetulnya kami sudah melarang, namun dia nekat karena ingin mencari uang untuk masa depan anaknya. Ternyata kejadiannya seperti ini. Kami hanya bisa pasrah dan memohon Dinsosnakertrans Karanganyar untuk bisa membantu," kata Sumarni.
Sebelumnya media Negeri Singa itu memberitakan Ruly ditemukan tak bernyawa di sebuah kamar hotel di kawasan Geylang, Singapura pada Minggu 1 Februari lalu. Di dekatnya juga ditemukan jasad kekasihnya bernama Chinasamy Baskar dalam posisi gantung diri.
Ruly sempat bercerita ke Sumarni perihal Baskar yang akhir tahun lalu sempat mengancam akan membunuh korban. Ancaman itu muncul lantaran keinginan Baskar yang ingin menikahi Ruly ditolak karena ingin fokus menghidupi kedua putrinya.
Kini keluarga berharap ada bantuan dari pemerintah untuk segera memulangkan jasad Ruly. TKI asal Karanganyar, Jawa Tengah itu meninggalkan 2 anak perempuan yang kini masih duduk di bangku sekolah dasar. (Nfs/Riz)