Sukses

Dibilang Ngotot, Agung Laksono Sebut Ical Lebih Ngotot

Sebelumnya, Agung Lakosono disebut kuasa hukum kubu Ical, Yusril Ihza Mahendra, tetap ingin menjadi Ketua Umum.

Liputan6.com, Jakarta - Kubu Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Jakarta Agung Laksono tak terima disebut ngotot oleh kubu Aburizal Bakrie atau Ical. Agung disebut kuasa hukum kubu Ical, Yusril Ihza Mahendra, tetap ingin menjadi Ketua Umum.

Mengenai hal itu, Agung buka suara. Agung menyebut balik bahwa Ical yang ngotot tetap ingin menjadi Ketua Umum‎. Ical sendiri terpilih sebagai Ketua Umum hasil Munas Bali.

"Yusril keliru kalau saya ngotot. ARB (Aburizal Bakrie) lebih ngotot lagi," ujar Agung Laksono di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (4/2/2015).

Wakil Ketua Umum versi Munas Jakarta, Yorrys Raweyai juga menyebut, bahwa ‎keliru kalau Agung dikatakan ngotot. Menurut dia, Ical dan kawan-kawan lebih bernafsu lagi di pucuk pimpinan partai berlambang pohon beringin.

"Keliru. Di sana (kubu Ical) lebih ngotot lagi," tukas Yorrys.

Kuasa hukum Aburizal Bakrie atau Ical, Yusril Ihza Mahendra sebelumnya mengatakan, seharusnya Selasa 3 Februari 2015 kemarin digelar sidang mediasi gugatan kubu Ical terhadap kubu Agung Laksono. Ical sebagai Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali menggugat Agung yang jadi Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Jakarta.

Namun sidang ditunda karena pengacara kedua belah pihak tidak diberi kuasa untuk membahas soal mediasi. "Namun karena pengacara kedua pihak tidak diberi kuasa untuk melakukan mediasi, maka sidang mediasi tidak menghasilkan apa-apa," tulis Yusril dalam akun Twitternya, @Yusrilihza_Mhd, Selasa 3 Februari 2015.

Yusril menjelaskan, antara Ical dan Agung memilih untuk membentuk tim islah sendiri di luar tim kuasa hukum. Namun, tim islah tersebut belum menemukan titik temu. Hal itu disebabkan, Agung dinilai tetap ingin menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

"Ganjalan utamanya karena Agung Laksono tetap meminta dirinya menjadi Ketua Umum Partai Golkar. ARB diminta menjadi Ketua Wanbin," tulis Yusril Ihza Mahendra. (Ans)