Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi hingga saat ini belum juga menentukan akhir dari perseteruan antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri. Terlebih, Jokowi mulai hari ini melawat ke 3 negara di Asia Tenggara.
Salah satu anggota Tim 9 atau Tim Independen Imam B Prasodjo meminta KPK dan Polri menahan diri selama Jokowi di luar negeri.
"Coba cooling down dulu apalagi presiden mau pergi. Jangan saling panggil-memanggil dulu walaupun secara hukum dibenarkan saja. Tapi kan tensi politik jadi semakin tinggi. Udah cool down dulu," ujar Imam di Balaikota Jakarta, Kamis (5/2/2015).
Imam menjelaskan, Tim 9 memang sempat memanggil Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti dan pimpinan KPK. Pemanggilan itu dilakukan untuk mengetahui apa yang terjadi di kedua institusi itu.
"Plt (Pelaksana tugas) Kapolri datang, dia tentu menceritakan masalahnya. Sesudah itu KPK diundang. Dari kedua belah pihak ini kita berusaha cari cara solusi apa jalan keluarnya," jelas sosiolog asal Universitas Indonesia tersebut.
Imam mengatakan, sebenarnya perseteruan antara KPK dan Polri kembali memanas saat keduanya saling melayangkan surat pemanggilan baik kepada Bambang Widjojanto maupun Komjen Pol Budi Gunawan. Hal itu bisa lebih memanas saat salah satu dari keduanya melakukan penahanan.
"Kemarin kan KPK manggil, polisi manggil, terus makin tegang lagi. Kalau polisi kemarin menahan BW (Bambang Widjojanto) lebih tegang lagi, apalagi diikuti penggeledahan KPK lebih tegang lagi. Makanya kita lihat praperadilan kita lihat. Walaupun ada argumen praperadilan tidak pada tempatnya," tandas Imam. (Ans/Sss)
Tim 9 Minta KPK-Polri Cooling Down Selama Jokowi di Luar Negeri
Menurut anggota Tim 9 Imam B Prasodjo, tim independen pun sempat memanggil Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti dan pimpinan KPK.
Advertisement