Sukses

Anggota Tim 9: Jokowi Jangan Terlalu Cepat Ganti Menteri

Imam berharap, pemerintahan Jokowi-JK saat ini berjalan dengan baik. Sehingga pemerintah dapat kembali fokus mengurus rakyat.

Liputan6.com, Jakarta - Pergantian menteri atau reshuffle kabinet kerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla dinilai waktunya belum tepat. Karena, pemerintahan baru berjalan tak kurang dari 3 bulan.

"Jangan gonta-ganti, reshuffle kabinet juga jangan terlalu cepat baru 3 bulan. Tapi ini sangat mungkin ada reshuffle," kata Anggota Tim 9 Imam Prasodjo di Balaikota, Jakarta, Kamis (5/2/2015).

Imam berharap, pemerintahan Jokowi-JK saat ini berjalan dengan baik. Sehingga pemerintah dapat kembali fokus mengurus rakyat, tak hanya kisruh Polri-KPK.

"Kita ingin pemerintahan yang stabil. Jadi sebagai anggota Tim 9 yang nggak jelas ini saya sih cuma berharap krisis seperti ini segera berakhir dan kembali kerja karena banyak hal yang lebih besar dari sekadar kapolri," tandas Imam.

Sekretaris Kabinet (Seskab) Andi Widjajanto membeberkan kabar adanya reshuffle menteri dalam Kabinet Kerja Jokowi-JK.

Dia menyatakan, target reshuffle kabinet ditujukan kepada Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Andi menyebut Amran akan terkena reshuflle bila tidak dapat menjalankan targetnya selama 3 tahun.

"Satu-satunya pernyataan eksplisit presiden tentang reshuffle cuma untuk Mentan. Apabila Mentan dalam waktu tiga tahun gagal menciptakan swasembada beras akan diganti," kata Andi seperti dikutip pada Kamis 4 Februari 2015.

Selain itu, kata Andi, pemerintahan Jokowi juga tidak mengenal indikator 100 hari. Masing-masing kementerian mempunyai target berbeda-beda sehingga waktu pencapaiannya pun juga tak sama. (Mvi/Yus)