Liputan6.com, Jakarta - Normalisasi Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, masih dilakukan. Pemprov DKI pun kini menggeber penyelesaian refungi penampang basah di sisi timur waduk Pluit.
Ada 2.000 bangunan di atas lahan penampang basah tersebut. Hingga awal Februari, sebanyak 1.800 bangunan di di wilayah RT 16 dan RT 19/17 telah dibongkar.
Camat Penjaringan Yani Wahyu Purwoko mengatakan, warga pemilik bangunan yang sudah memenuhi ketentuan akan direlokasi ke Rusunawa Muara Baru dan Pulogebang. Sedangkan bagi pengontrak dan pemilik bangunan yang tidak sesuai ketentuan, akan diberikan transport pindah ke tempat yang dituju atau difasilitasi untuk pulang kampung.
"Refungsi sisi timur Waduk Pluit ditargetkan selesai pada pertengahan Februari. Warga yang direlokasi ke Rusunawa Muara Baru ada sebanyak 650 KK. Sedangkan yang meminta ke Rusunawa Pulogebang ada 25 KK," kata Yani di lokasi, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (5/2/2015).
Sedangkan yang belum dibongkar, ada sekitar 200 bangunan di wilayah RT 16/19. Mereka akan didata. Bagi yang memiliki bangunan di atas luas tanah 4x8 meter, mereka akan direlokasi ke rusunawa.
"Saat ini, di Rusunawa Muara Baru masih tersisa 150 unit. Kita perkirakan," tambah Yani.
Pelaksana Normalisasi Waduk dan Kali Provinsi DKI Jakarta Heriyanto mengatakan, setelah pembongkaran bangunan di penampang basah selesai, pihaknya akan segera menerjunkan dragger untuk memperdalam waduk.
Usai itu, pihaknya kan membangun jalan dan taman di atas penampang basah.
"Nanti Kali Gandong sepanjang 3 kilometer yang berada di antara penampang basah dan bantaran akan kita refungsi. Untuk penuntasannya nanti setelah rampung seluruh normalisasi," terang Heryanto. (Ali)
Refungsi Penampang Basah di Waduk Pluit Kelar Februari
Ada 2.000 bangunan di atas lahan penampang basah tersebut.
Advertisement