Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengajak masyarakat turut serta dalam pemberantasan praktik percaloan saat seleksi masuk anggota TNI. Seleksi anggota TNI yang akan diadakan pada 2015 mencuatkan isu klasik tentang praktik percaloan yang dilakukan oknum-oknum TNI. Dengan janji seseorang dapat menjadi anggota TNI, individu yang menyalahgunakan wewenangnya meminta imbalan atas bantuan tersebut.
"Hal ini (penyuapan kepada oknum TNI) sudah kami ingatkan berkali-kali kepada masyarakat. Jadi saat seseorang ingin menjadi anggota TNI kami katakan jika ketahuan menyogok maka dipastikan orang tersebut tidak akan menjadi anggota TNI," tegas Jenderal Moeldoko di Markas Komando (Mako) Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Cijantung, Jakarta Timur, Jumat (6/2/2015).
Moeldoko menekankan, ia juga akan menindak tegas oknum TNI yang ketahuan melakukan praktik curang tersebut dengan memberhentikan secara tidak hormat.
"Saya meminta masyarakat tidak ragu-ragu mengadu kepada TNI jika mengetahui si A atau si B melakukan percaloan. Dan saya pastikan orang (anggota TNI) yang menjadi calo pasti saya pecat, tidak peduli dia kolonel atau apa pun pangkatnya. Dan ini sudah kita buktikan." ujar dia.
Menurut Moeldoko, praktik suap di tubuh TNI sangat memalukan. Ia mengimbau bagi masyarakat yang ingin menjadi TNI untuk tak mengikuti prosedur yang berlaku dan termakan rayuan untuk melalui jalur alternatif masuk TNI.
"Saya mengimbau masyarakat untuk tidak termakan, tergoda, terpengaruh rayuan oknum TNI yang tak bertanggung jawab. Sesungguhnya hal ini sangat memprihatinkan," tandas Panglima TNI Jenderal Moeldoko. (Ans/Yus)
Moeldoko: Terlibat Percaloan, Anggota TNI Pasti Dipecat
Panglima TNI Jenderal Moeldoko pun mengajak masyarakat turut serta memberantas praktik percaloan saat seleksi masuk anggota TNI.
Advertisement