Liputan6.com, Jakarta - Jelang Kongres ke-IVÂ PAN di Bali pada akhir Februari 2015, suara-suara kader di daerah mengharapkan munculnya kepemimpinan baru dalam tubuh partai berlambang matahari tersebut. Sebab pola komunikasi kepemimpinan PAN sebelumnya dinilai cenderung sentralistik, tertutup, dan tidak demokratis.
Pernyataan itu diungkapkan Anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi PAN Agus Maimun. Dia berharap kongres tak hanya mengevaluasi kepemimpinan sebelumnya tapi juga memastikan kepemimpinan PAN yang baru bisa membawa perubahan lebih baik bagi partai.
Pada prinsipnya, kata dia, pimpinan PAN daerah ingin ketua yang mudah ditemui, tidak birokratis, dan betul-betul sanggup menegakkan komunikasi yang terbuka dan demokratis.
"Bagi kader-kader PAN hari ini melihat bahwa narasi yang digagas Pak Zulkifli Hasan untuk melakukan revitalisasi kepemimpinan adalah sesuatu yang tepat," ucap Agus dalam keterangan tertulis, Sabtu (7/2/2015).
Perlunya bagi partai besutan Amien Rais tersebut untuk melakukan evaluasi kepemimpinan juga disampaikan Ketua DPD PAN Kabupaten Cilacap Muharno Fauzi. Kepemimpinan PAN mendatang harus punya visi dan misi jelas dalam rangka mewujudkan sinergi komunikasi semua kader.
‎"PAN adalah partai besar yang merupakan anak ideoogi dari gerakan reformasi 1998. Jadi PAN harus berbeda dengan partai-partai lain. Bangunan komunikasi dalam partai harus ditegakkan secara terbuka, efektif dan demokratis," tandas Muharno. (Ali)
Jelang Kongres, Ini Kriteria Pemimpin yang Diharapkan Kader PAN
Partai Amanat Nasional akan menggelar Kongres ke-IV di Bali pada akhir Februari 2015. Apa kriteria pemimpin yang diharapkan kader di daerah?
Advertisement