Sukses

Jaring Sengketa Kesaksian Palsu

Selain sebagai tempat musibah pesawat AirAsia QZ8501, Pangkalan Bun kini menjadi ajang sengketa yang mempertaruhkan pamor Polri dan KPK.

Liputan6.com, Jakarta - Pangkalan Bun adalah kosa kata yang belakangan ini kerap disebut dalam pemberitaan media. Usai menjadi tuan rumah bagi tim SAR (search and rescue) yang menangani musibah pesawat AirAsia QZ8501.

Pangkalan Bun kini menjadi ajang sengketa yang mempertaruhkan pamor Polri dan KPK. Nama wakil pimpinan KPK Bambang Widjojanto ikut terseret.

Bermula dari Pilkada Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah pada Juni 2011 lalu. Sang Bupati Petahana Ujang Iskandar menghadapi tantangan Sugianto Sabran.

Tak perlu analisis politik canggih untuk memprediksi bahwa persaingan sengit akan terjadi. Keduanya adalah orang kuat di Pangkalan Bun. Keduanya adalah pengusaha sukses yang di masa lalu terkenal sebagai juragan kayu hutan. Persaingan berlanjut di ajang politik.

Partai Demokrat menjadi penyokong utama Ujang, sementara Sugianto Sabran didukung PDI Perjuangan. Sugianto sendiri adalah anggota DPR RI yang mewakili Kalimantan Tengah.

Berbagai manuver dilakukan kedua kubu, sebelum akhirnya KPUD Kotawaringin Barat memutuskan pasangan penantang Sugianto Sabran-Eko Sumarno memenangkan pertarungan.

Mereka dinyatakan unggul di enam kecamatan, sementara Ujang Iskandar-Bambang Purwanto hanya unggul di satu kecamatan.

Ujang Iskandar tidak tinggal diam. Dia menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK) atas berbagai pelanggaran yang dituduhkan ke kubu Sugianto Sabran. Ujang lalu menggandeng Bambang Widjojanto sebagai kuasa hukumnya.

Tidak main-main, Ujang memboyong 68 orang untuk bersaksi di depan hakim MK yang ketika itu dipimpin Mahfud MD.

Keadaan berbalik, pasangan Ujang-Bambang Purwanto dinyatakan sebagai pemenang. Sugianto didiskualifikasi dan dinyatakan melakukan pelanggaran berat, money politic.

Keputusan MK ditolak oleh kubu Sugianto, aksi massa pun terjadi dan terus meningkat eskalasinya. Rumah Dinas Bupati Kotawaringin Barat musnah dilalap api.

Bagaimana penelusuran kasus sengketa yang mempertaruhkan pamor antara Polri dan KPK selanjutnya? saksikan selengkapnya dalam tayangan Sigi Investigasi SCTV, Minggu (8/2/2015), di bawah ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini