Sukses

Penerbit Buku 'Saatnya Aku Belajar Pacaran' Siap Dipanggil Polisi

Buku 'Saatnya Aku Belajar Pacaran' memicu kontroversi dan kecaman, karena mengajarkan seks bebas di kalangan remaja.

Liputan6.com, Jakarta - Di toko-toko buku di Surabaya, Jawa Timur, buku 'Saatnya Aku Belajar Pacaran' yang ditulis Toge Aprilianto dan diterbitkan Brilian Internasional tidak lagi bisa ditemukan. Di sebuah toko buku di Jalan Raya Manyar, buku kontroversial itu tidak ada.

Seperti ditayangkan Liputan 6 pagi SCTV, Minggu (8/2/2015), tulisan Toge terbitan Brilian Internasional yang masih ada di toko ini hanya buku berjudul 'Saatnya Melatih Anakku Berfikir.'

Buku 'Saatnya Aku Belajar Pacaran' memicu kontroversi dan kecaman dari berbagai kalangan, karena mengajarkan seks bebas di kalangan remaja. Mengingat bahayanya buku itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada Kamis 5 Februari melaporkan penulis dan penerbit buku tersebut ke Mabes Polri. KPAI mengadukan perkara ini dengan beberapa pasal.

Ketua Komnas Anak Arist Merdeka Sirait menyebut buku itu sangat tidak layak.

"Itu tidak layak diberikan secara vulgar, seolah-olah melakukan making love gitu ya, atau percintaan antara remaja itu bahwa melakukan hubungan seksual seolah-olah itu adalah biasa-biasa saja kalau itu dinyatakan suka sama suka. Saya kira itu adalah menyesatkan," jelas Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait.

Menanggapi pengaduan KPAI ke polisi, penerbit buku kontroversi itu menyatakan siap dipanggil polisi kapan pun. Namun ia menegaskan, buku itu sebenarnya sudah ditarik dari peredaran sejak 2011 lalu

Apabila terbukti menghasut anak di bawah umur bertindak asusila, pengarang dan penerbit 'Saatnya Aku Belajar Pacaran' bisa dihukum hingga 5 tahun penjara.

Pertanyaannya, akankah Mabes Polri sigap menindaklanjuti laporan KPAI, seperti sigapnya Polri menangani laporan yang membidik para pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)? Waktu yang akan menjawab. (Dan/Ali)

Video Terkini