Sukses

Bawa Putera Bungsunya, BW Sebut Koruptor Akan Mati Kutu

Bambang Widjojanto percaya gerakan anti-korupsi ini akan berdampak positif bagi Muhammadiyah.

Liputan6.com, Jakarta - Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah di Jalan Menteng Raya dipenuhi ratusan remaja berkaos merah. Bagian depan kaos bertuliskan 'Berjama'ah Lawan Korupsi' sementara bagian belakang bertuliskan "Madrasah Anti-Korupsi'. Di dalam gerbang, spanduk yang menyuarakan anti-korupsi terpasang di tiap sudut halaman depan gedung tersebut.

Minggu (8/2/2015), Pemuda Muhammadiyah mendeklarasikan program edukasi anti korupsi yang akan diterapkan di setiap institusi Islam Muhammadiyah. Pelopor dari program ini adalan Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak dan Koordinator Indonesia Corruption Watch Ade Irawan.

Kerjasama yang dibangun Muhammadiyah dan ICW ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, salah satunya Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto. Bambang hadir di acara deklarasi ini bersama putera bungsunya.

Bambang Widjojanto (BW) tiba di lokasi pukul 13.30 WIB, tepat satu jam setelah acara mulai. Bambang mengatakan, program yang dicanangkan ICW dan Muhammadiyah merupakan sejarah lahirnya gerakan anti-korupsi yang ia percaya akan berdampak positif pada seluruh anggota Muhammadiyah.

"Saat ini Dahnil Simanjutak telah menulis sejarah. Bahwa hari ini lahir embrio-embrio antikorupsi. Saya yakin, jika Bung Karno berkata cukup tujuh pemuda untuk mengubah Indonesia, hari ini Muhammadiyah membuktikan ada 1.000 pemuda yang akan membawa Indonesia menuju Indonesia yang anti korupsi. Sehingga para koruptor akan mati kutu dan bergetar melihat gerakan-gerakan ini," ujar Bambang di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta.

Bambang juga ikut menandatangani peresmian kurikulum antikorupsi yang akan segera dijadikan mata pelajaran resmi oleh institusi pendidikan Muhammadiyah. (Sun)

Video Terkini