Sukses

Penyebab Istana Merdeka Kebanjiran

Dinas Pekerjaan Umum (PU) bidang Tata Air Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengungkapkan banjir yang terjadi di depan istana pada 9 Februari.

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Pekerjaan Umum (PU) bidang Tata Air Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengungkapkan alasan di balik banjir yang terjadi di depan Istana Merdeka pada Senin 9 Februari kemarin. Salah satunya diakibatkan kurangnya daya listrik untuk mengoperasikan pompa di Waduk Pluit.

"Banjir di depan istana negara yang terjadi sekitar jam 11.00 WIB karena beberapa hal. Pertama air laut pasang yang menyebabkan rob, jadi air terhambat dan saat bersamaan Perusahaan Listrik Negara (PLN) juga melakukan pemadaman," kata Kepala Dinas PU bidang Tata Air Agus Priyono di Balai Kota, Selasa (10/2/2015).

Agus mengatakan, dirinya memahami pemadaman tersebut dilakukan oleh PLN karena dikhawatirkan mengalami korsleting dan melukai masyarakat. Meski berimbas pada ketidakcukupan atau tak optimalnya daya untuk pompa di Pluit yang didapatkan dari generator set (Genset).

"Di Waduk Pluit, dari 10 pompa hanya menggunakan 4 pompa. Akibatnya genangan tidak bisa langsung dipompa ke laut, jadinya Abdul Muis meluap," kata Agus.

Akibat menggenangnya air di depan Istana Merdeka tersebut, kendaraan sempat tersendat. Lalu sekitar pukul 13.00 WIB, PLN menghidupkan kembali daya listrik sehingga air mulai surut ketika sore hari.

Lebih lanjut, Agus mengusulkan agar PLN menginformasikan terlebih dahulu jika akan melakukan pemadaman listrik. Sebab hal itu juga terkait dengan kebutuhan daya untuk pompa.

"Kami harap PLN menginformasikan jika akan melakukan pemadaman, tapi kami paham pasti alasan mereka lebih pada keselamatan manusia," ujar Agus.

Agus mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan PLN untuk memilih lokasi yang akan dilakukan pemadaman. "Kami sudah meminta gardu yang terhubung dengan fasilitas pompa agar jangan dimatikan," jelas Agus. (Ant/Tnt/Mut)

Video Terkini