Liputan6.com, Jakarta - Banjir di Ibukota juga mengakibatkan aktivitas jual beli di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara lumpuh. Sejumlah ruko dan warung di sepanjang Jalan Boulevard, Kelapa Gading terlihat sepi.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (10/2/2015), tak tampak pembeli yang singgah di warung yang menjual mie ayam, maupun ruko yang menyediakan makanan ringan dan juga aneka olahan produk susu itu.
Banjir yang menggenangi kawasan Kelapa Gading sejak Senin 9 Februari kemarin hingga hari ini belum surut. Pemilik ruko terpaksa tutup karena tak ada pembeli. Sejumlah pedagang mengaku omzetnya turun drastis hingga 50% akibat banjir yang melanda Ibukota.
Jika hujan mengguyur Ibukota, kawasan sentra bisnis Kelapa Gading ini dipastikan akan tergenang banjir. Ketinggiannya pun bervariasi hingga mencapai 1 meter lebih.
Selain itu, puluhan toko di Glodok, Jakarta Barat juga terpaksa tutup. Pertokoan yang sehari-hari ramai dipadati pembeli kini sepi dari aktivitas jual-beli. Namun, rumah makan Minang di kawasan ini tetap buka meski terendam banjir.
Menu lengkap ditawarkan kepada pembeli di tengah padamnya listrik dan genangan air di dalam rumah makan. Meski pembeli tetap berdatangan, namun penurunan omzet warung Padang ini mencapai 30%.
Hujan memang sudah tak lagi mengguyur Jakarta sejak siang tadi. Namun banjir di kawasan ini masih menggenang dengan ketinggian berkisar antara 20 hingga 30 centimeter. (Nfs/Yus)
Banjir, Aktivitas Jual-Beli di Kelapa Gading dan Glodok Lumpuh
Sejumlah toko dan warung di kawasan Kelapa Gading dan Glodok memilih tutup karena terendam banjir. Omzet pun menurun.
Advertisement