Liputan6.com, Jakarta - Pintu air Manggarai menjadi salah satu objek vital dalam fase musim hujan Jakarta, kala banjir menjadi ancaman. Di sinilah air kiriman dari Bogor, Jawa Barat diatur dan dialirkan ke beberapa saluran yang berujung di laut. Satu pintu air tambahan sudah rampung dikerjakan sejak Januari 2015.
"Sudah (siap beroperasi), asalkan tidak ekstrem (cuacanya). Dari Bendung Katulampa ke sini butuh 10 jam. Kan kita sudah tahu, dikontak ya kita siap-siap, jadi sudah berfungsi kemarin," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di Pintu Air Manggarai, Jakarta, Rabu (11/2/2015).
Petugas, kata dia, akan mengangkut sampah yang menumpuk di pintu air hingga pukul 12.00 WIB. Hari ini, sudah 5 truk sampah yang berhasil diangkut. Sementara ketinggian air pun terbilang masih terbilang normal.
"Artinya yang di atas itu. Air masih belum begitu banyak katulampa masih aman. Ciliwung masih aman," ujar dia.
Djarot berharap, tingginya curah hujan seperti 2 hari belakangan tak akan terjadi lagi. Tapi, kata dia, kalau pun hal itu terjadi, Pemprov DKI Jakarta akan menghadapi banjir apa pun risikonya.
"Kita berdoa saja supaya alam ramah pada kita. Mudah-mudahan Insya Allah. Tetapi kita siap hadapi itu," tandas Djarot.
Akibat banjir Jakarta ini, 2.063 korban banjir kini masih berada di lokasi pengungsian. Namun sebagian besar korban banjir dari total 5.986 jiwa yang sempat mengungsi di 14 lokasi di Ibukota telah kembali ke rumah masing-masing. (Ndy/Mut)