Liputan6.com, Serang - Curah hujan yang tinggi menyebabkan Sungai Cidurian di Serang, Banten, meluap dan merendam 731 rumah warga. Ketinggian air mencapai 1 meter.
Di Desa Tanara, Serang, banjir merendam 631 rumah warga dan hampir memutuskan akses jalan desa. "Untuk antisipasi meningkatnya volume air, ditambah hujan yang terus terjadi, kita bangun pos pengungsian di dataran yang tinggi," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten Komari di Serang, Rabu (11/2/2015).
Sementara di Kampung Kemuludan, banjir merendam 100 rumah warga dengan ketinggian air mencapai 1 meter. Air merendam permukiman warga sejak pagi tadi dan terus meninggi sehingga mengganggu aktivitas warga. Kendaraan yang memaksa menerjang banjir harus mogok di tengah jalan karena mesin kendaraan mati terkena banjir.
"Tanggul Sungai Cidurian juga rusak. Sehingga tidak mampu menahan debit air hujan," jelas dia.
Komari menyebutkan, sejumlah daerah di wilayah Banten Selatan, Kabupaten Lebak, dan Pandeglang harus mewaspadai bencana banjir dan longsor karena curah hujan diprediksi akan meningkat hingga akhir Februari 2015.
"Daerah terdampak (bencana) menurun, tapi (daerah) rawan bencana menambah," kata Komari. Wilayah rawan banjir di Provinsi Banten berada di Kabupaten Serang sebanyak 21 kecamatan, Kota Serang 4 kecamatan, Kota Tangsel 5 kecamatan, Kabupaten Tangerang 22 kecamatan, Kota Tangerang 13 kecamatan, Kabupaten Lebak 16 kecamatan, Kabupaten Pandeglang 21 kecamatan, dan Kota Cilegon 7 kecamatan. (Sun/Sss)
Sungai Cidurian Meluap, 731 Rumah Terendam Banjir di Serang
Kendaraan yang memaksa menerjang banjir harus mogok di tengah jalan karena mesin kendaraan mati terkena banjir.
Advertisement