Liputan6.com, Yogyakarta - Dalam beberapa hari terakhir hujan deras yang melanda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membuat sejumlah daerah mengalami longsor. Ada 4 titik wilayah mengalami longsor pada 9 dan 10 Februari silam.
Kendati demikian, menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Gatot Saptadi, longsor yang terjadi di wilayahnya masih tergolong longsor lokal. Sehingga tidak merusak bangunan dan tak menelan korban jiwa.
"Banyak sekali sih nggak. Longsor lokal artinya bukan membuat alam rusak. Longsornya karena kemiringan menutup akses jalan. Informasinya ada di Gunungkidul ada, Sleman, Bantul dan Kulonprogo. Ya kemarin 4 titik. Tidak ada korban jiwa. Paling nutup akses. Kita sudah informasikan kepada masyarakat," ujar Gatot, Rabu (11/2/2015).
Gatot menyatakan di musim hujan seperti saat ini pihaknya hanya memprioritaskan keselamatan warga khususnya yang tinggal di rawan bencana longsor. Ia pun sudah brrkoordinasi dengan kabupaten kota untuk bersama sama dengan masyarakat mewaspadai bahaya longsor.
"Kita sepakat dengan kabupaten agar mempersiapkan di masyarakat menyikapi kondisi hujan ini waspada pada lereng-lereng. Yang penting penyelamatan warga," ujar Gatot.
BPBD DIY lanjut Gatot, sudah menyiapkan sistem peringatan dini dengan memasang alat di daerah bahaya longsor di DIY. Alat itu akan dipasang tahun ini karena kebutuhan peringatan dini di DIY.
"Ke depan kita program banyak. Tapi utama kita saat ini penyelamatan warga. Seperti pemasangan Early Warning System khusus longsor di tahun ini ada 200 titik di DIY," tutur Gatot. (Ans)
Longsor di 4 Titik, BPBD DIY Siapkan Alat Pendeteksi
Di musim hujan seperti saat ini, BPBD DIY memprioritaskan keselamatan warga khususnya yang tinggal di rawan bencana longsor.
Advertisement