Sukses

Ahok: PLN Merah Putih, Masa Nggak Bisa Jamin Listrik ke Pompa

Ahok mengatakan, usulan menghidupkan pompa dengan genset akan menghabiskan biaya besar.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok meminta PLN menjamin ketersediaan listrik di seluruh pompa di Jakarta. Hal ini agar tidak ada lagi pompa yang mati, terlebih dalam kondisi curah hujan tinggi seperti sekarang ini.

"Kecuali PLN bukan punya NKRI, dan negaranya lagi benci negara kita, oke saya terima. Ini Anda merah putih kok, masa Anda nggak bisa jamin aliran listrik. Ada bos yang bisa nyogok aja bisa jamin nggak pernah mati lampu rumahnya. Masa kita nggak dikasih listrik," tegas Ahok di sela peninjauan Kali Sunter, Jakarta Utara, Kamis (12/2/2015).

Ahok mengatakan, aliran listrik dari PLN ke pompa sangat penting. Penggunaan genset untuk pompa bukan tidak bisa digunakan, tapi tidak maksimal dan biaya yang dikeluarkan juga sangat besar.

"Kalian bisa bayangkan misalnya Pasar Ikan. Kalau PLN paksa kami gunakan genset, itu genset kira-kira 13 ribu ton 2 hari habis. Kalau dikali 13 ribu ton dengan Rp 6.000 solar, itu Rp 90 juta, berarti Rp 45 juta per hari uang solar," jelas Ahok.

Karena itu, kata Ahok, daripada uang sebesar itu habis hanya untuk solar, uang itu bisa digunakan untuk keperluan lain. Antara lain membangun waduk atau membuat rumah pompa di beberapa lokasi lainnya.

"PLN punya negara bukan punya negara lain. PLN bisa nggak sih jamin ada aliran listrik. PLTU 2 ada di Waduk Pluit lho, sampingnya lho. PLTU 2 lho, masa sih PLN nggak bisa jamin dengan 2 PLTU supaya pompa selalu ada listrik," tandas Ahok.

Ahok ingin PLN menjamin pasokan listrik ke pompa-pompa agar Jakarta tak lagi dikepung banjir. Sebelumnya, Senin 9 Februari lalu, banjir besar yang melanda Jakarta membuat Istana Merdeka dan Kantor Gubernur DKI juga ikut terendam banjir. Ahok mengatakan, dua lokasi penting itu ikut terendam banjir gara-gara pompa tidak bekerja karena listrik mati. (Sun/Mut)