Liputan6.com, Jakarta - Dampak banjir Jakarta tahun ini dinilai lebih kecil dibandingkan bencana pada 2013 lalu. Ini karena curah hujan yang tak terlalu tinggi serta upaya pencegahan banjir yang gencar dilakukan.
"Total curah hujan di wilayah Ibukota tahun ini lebih kecil dibandingkan dengan 2013. Dampak ini lebih kecil dibandingkan dengan banjir 2013," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Kamis (12/2/2015).
"Upaya-upaya pengendalian banjir yang terus dilakukan saat ini, mampu menekan potensi banjir," imbuh dia.
Sutopo mengatakan, rendahnya curah hujan di aliran sungai yang mengalir ke Jakarta juga turut berperan meminimalisir banjir akibat luapan air sungai.
"Hujan tertinggi di Jakarta pada 8 Februari kemarin, sebesar 177 mm/hari di Kemayoran. Dan keesokan harinya pada 9 Februari 2015 sebesar 361 mm/hari di Tanjung Priok," tutur dia.
Pada bagian hulu dan tengah sungai, kata dia, tidak terjadi hujan ekstrem. Sehingga debit sungai masih aman. "Jikapun naik hanya sampai Siaga III."
Dia menuturkan, total daerah yang terendam banjir pada 2015 untuk sementara ini adalah 323 RW, 88 kelurahan, 33 kecamatan. Jumlah korban yang terdampak langsung yakni 16.387 KK atau 56.883 jiwa.
Sementara, sambung Sutopo, pada banjir 17-26 Februari 2013, luas wilayah Jakarta yang terendam banjir, yakni 508 RW dan 124 kelurahan. (Ndy/Yus)
BNPB: Dampak Banjir 2015 Lebih Kecil daripada 2013
Pada banjir 17-26 Februari 2013, luas wilayah Jakarta yang terendam banjir, yakni 508 RW dan 124 kelurahan.
Advertisement