Liputan6.com, Jakarta - Politisi Partai Hanura Miryam S Haryani mengatakan, masyarakat menunggu ketegasan Presiden Joko Widodo atau Jokowi soal nasib calon Kapolri serta berakhirnya konflik antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri.
"Saya kecewa sama Jokowi. Pertama KPK-Polri nggak jelas sampai kapan ributnya, rakyat menunggu ketegasan Presiden. Rakyat nggak ngerti ributnya apa ini," kata Miryam di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (12/2/2015).
Menurut anggota Komisi V DPR ini, rakyat lebih membutuhkan harga bahan pokok yang murah, ketimbang masalah politik antara KPK-Polri. "Jangan tanya pejabat tinggi, tanya ke tukang becak kebutuhannya apa dan ke rakyat kecil. Mereka itu butuh isi perut ke bawah," ujar dia.
Selain itu, Miryam juga menyayangkan kebijakan pemerintahan Jokowi yakni dalam pembangunan ekonomi lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan (APBN-P), justru pemerintah mengedepankan kucuran dana triliunan rupiah untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dibandingkan untuk program-program lainnya.
"Saya kan di Banggar (Badan Anggaran DPR), nota keuangan pemerintah (Jokowi) tidak pro-rakyat. Tapi justru BUMN yang ditambah anggarannya triliunan. Boleh juga dong saya kecewa walau partai pemerintah," tandas Miryam S Haryani. (Ans)
Miryam Hanura: KPK-Polri Nggak Jelas Sampai Kapan Ributnya
Politisi Partai Hanura Miryam S Haryani mengatakan, masyarakat menunggu ketegasan Presiden Joko Widodo atau Jokowi soal nasib calon Kapolri.
Advertisement