Liputan6.com, Bogor - Perayaan Hari Kasih Sayang atau populer disebut Hari Valentine menuai kontra dari ratusan remaja muda Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kota Bogor, Jawa Barat. Hari Valentine yang beberapa hari lagi akan dirayakan oleh banyak pasangan di dunia itu dinilai identik dengan kemaksiatan.
Â
Remaja HTIÂ menggelar aksi penolakan di depan Tugu Kujang, Bogor, Kamis (12/262015). Dalam unjuk rasanya tersebut, mereka mengimbau umat muslim tidak merayakan Hari Valentine.
Â
Muslim Pati Alam sebagai koordinator aksi mengatakan penolakkan HTI atas Valentine adalah pakem HTI agar pemuda tidak terbawa arus budaya Barat.
Â
Muslim menilai, mayoritas generasi muda saat ini hanya merayakan Valentine yang jatuh pada tanggal 14 Februari. Namun mereka tidak mengetahui sejarah dan ada maksud apa di balik itu.
Â
"Sebenarnya Valentine itu tidak lepas dari ritual penyembahan dewa-dewa Romawi. Padahal dalam Islam tidak boleh meniru-niru ritual atau aktivitas agama lain," ucap Muslim.
Â
Para pengunjuk rasa berorasi sembari membawa atribut demo seperti poster, bendera dan spanduk penolakan yang tertulis 'Valentine Day Menggadaikan Agama dengan Bunga dan Coklat'.
Â
Muslim juga menegaskan, pembinaan dan pencerahan Valentine Day untuk generasi muda Islam harus ditingkatkan. Sehingga mereka tidak ikut-ikutan hal yang tak sesuai ajaran agama.
Â
"Untuk itu jangan sampai remaja muslim ikut-ikutan (perayaan Hari Valentine) dan generasi muda terancam akidahnya," imbuh dia. (Ans)