Sukses

Garuda: Tidak Benar Terpidana Mati Diterbangkan Kami ke Luar Bali

"Kami juga ingin menyampaikan bahwa Garuda Indonesia tidak pernah manyampaikan komitmen apapun untuk mengangkut para terdakwa."

Liputan6.com, Jakarta - Pernyataan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Bali Momock Bambang Samiarso yang menyebut 2 anggota sindikat narkoba Bali Nine, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, akan diterbangkan ke luar Pulau Bali menggunakan Pesawat Garuda, dibantah oleh Vice President Corporate Communications Garuda Indonesia Pujobroto.

"Sehubungan dengan beredarnya berita hari ini, Jumat (13/2), yang mengatakan bahwa Garuda Indonesia akan mengangkut terdakwa narkoba dari Australia (Bali Nine) dari Bali guna menjalani eksekusi, bersama ini kami tegaskan bahwa tidak benar bahwa Garuda Indonesia akan menerbangkan para terdakwa," demikian keterangan Pujobroto, Jumat (13/2/2015).

"Kami juga ingin menyampaikan bahwa Garuda Indonesia tidak pernah manyampaikan komitmen apapun untuk mengangkut para terdakwa tersebut dengan penerbangan/pesawat kami."

Kabar tentang pemindahan 2 terpidana mati anggota Bali Nine disampaikan Bambang Kamis 12 Februari kemarin di Denpasar, Bali. Menurut Bambang, Andrew dan Myuran akan dipindahkan dari Lapas Kerobokan, Bali, ke tempat yang ditentukan dengan menggunakan pesawat komersial Garuda Indonesia. pemindahan mereka untuk menjalankan eksekusi mati.

Kedua terpidana mati itu dieksekusi di luar Pulau Jawa atas permintaan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan Pemerintah Provinsi Bali. Permintaan itu kemudian diisetujui Kejaksaan Agung. Kendati telah mendapat izin, tapi Bambang belum bisa memastikan di kota mana 2 terpidana itu dieksekusi.

Myuran dan Andrew divonis hukuman mati dalam kasus penyelundupan heroin. Myuran dan Andrew tergabung dalam sindikat Bali Nine bersama 7 orang lainnya yang semuanya berasal dari Australia.

Setelah Presiden Joko Widodo atau Jokowi menolak grasi mereka, kini keduanya tinggal menunggu waktu untuk dieksekusi. Namun keduanya belum diberitahu akan dipindahkan dari Lapas Kerobokan. (Sun/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini