Sukses

Tantowi Golkar: Duet Jokowi-Ahok Ideal Tangani Banjir Jakarta

Menurut dia, penanganan banjir di Jakarta tidak akan selesai jika Ahok mengambinghitamkan pihak-pihak lain, seperti menyalahkan PLN.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya mengomentari sikap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Kata Tantowi‎, Ahok tak perlu mengomel terkait banjir yang melanda Jakarta beberapa hari terakhir.

"Daripada ngomel ke pihak-pihak lain, lebih baik Ahok berkomunikasi dan berkoordinasi intensif dengan Presiden yang pasti masih mempunyai obligasi moral terhadap DKI," ujar Tantowi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (13/2/2015).

Menurut dia, penanganan banjir di Jakarta tidak akan selesai jika Ahok mengomeli pihak lain, seperti menyalahkan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sebab, menyalahkan pihak lain tidak menyelesaikan masalah yang dihadapi.

"Itu ciri pemimpin yang tidak mampu. Boro-boro selesai, malah akan timbul persoalan-persoalan baru. Semua orang tahu gubernur-gubernur terdahulu sangat longgar dalam pengelolaan tata ruang. Karena itulah Fauzi Bowo tidak terpilih lagi. Dan karena itu pula Jokowi dan Ahok yang dipilih rakyat," kata Tantowi.

Di mata politikus Partai Golkar ini, dengan Joko Widodo menjadi Presiden‎ dan Ahok menjadi Gubernur DKI, maka sudah menjadi pasangan yang ideal. Jokowi mengurus negara, Ahok membenahi Jakarta.

‎"Sekarang Jokowi sudah jadi Presiden dan Ahok jadi Gubernur DKI. Sudah ideal banget untuk rakyat DKI. Rakyat menaruh harapan dan kepercayaan tinggi kepada mereka berdua," ujar Tantowi.

Ahok mengomeli PLN atas banjir yang melanda Ibukota sepekan terakhir. Menurut Ahok, akibat listrik yang dimatikan PLN, air yang tergenang tidak dapat disedot dengan pompa yang harus menggunakan listrik. Sementara PLN menjelaskan harus mematikan listrik karena akan terjadi korsleting jika listrik tetap dihidupkan. (Ado/Sss)