Liputan6.com, Medan Bertepatan dengan peringatan hari kasih sayang atau biasa yang disebut dengan Valentine, puluhan wanita dari Gerakan Aktivis Sumatera Utara dengan menggunakan seragam berwarna pink menggelar peringatan hari kekerasan seksual terhadap perempuan.
Aksi digelar di Jalan Bali Kota, Medan, Sabtu (14/2/2015). Dalam orasinya, Koordinator Aksi Gerakan Aktivis Sumut Sumiati bersama rekan-rekannya mendesak pihak kepolisian untuk lebih serius dalam mengawal kasus-kasus kekerasan seksual yang kerap terjadi terhadap kaum perempuan.
"Aparat penegak hukum harus proaktif menjerat pelaku kekerasan seksual terhadap perempuan dengan hukuman berat. Pihak penegak hukum juga harus menjamin kenyamanan terhadap kaum perempuan dan anak-anak di lingkungan sosial," ucap Sumiati saat orasi.
Usai orasi, Sumiati menjelaskan, data yang mereka miliki menunjukkan selama tahun 2014, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang ditangani oleh Pesada, PKPA, KPAID Sumut ada 111 kasus. Tingginya tingkat kekerasan seksual terhadap perempuan di Sumatera Utara ini menjadi alasan mereka untuk mendesak pihak penegak hukum, khususnya kepolisian, bersikap tegas.
"Kepolisian harus bertindak tegas terhadap hal ini. Jangan pilih kasih menyelesaikan kasus kekerasan, serta tidak melegalkan praktik kekerasan seksual dalam bentuk apapun," ujar Sumiati.
Sumiati berharap aksi yang mereka lakukan ini dapat menyentuh hati masyarakat agar mendukung dan prihatin atas kasus kekerasan seksual yang kerap terjadi di berbagai daerah di Indonesia.
"Sehingga setiap masyarakat turut memberikan dukungan untuk menindak pelaku kekerasan seksual," pungkas Sumiati.
Kampanye Stop Kekerasan Seksual Saat Valentine
"Kepolisian harus bertindak tegas terhadap hal ini. Jangan pilih kasih. Masyarakat harus turut memberikan dukungan."
Advertisement