Sukses

Ahok: Silakan Warga Daerah Lain ke Jakarta, Asal...

Menurut Gubernrur DKI Ahok, jika orang bisa menghasilkan uang, bisa berkarya harus diundang‎ ke Jakarta karena Ibukota milik bersama.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok hadir dalam acara ritual Reba Ngada Nusa Tenggara Timur (NTT) di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Dalam sambutannya, dia mengatakan Jakarta terbuka bagi siapa pun, termasuk warga NTT. Namun dengan catatan, mereka datang ke Jakarta untuk bekerja.

"Jakarta terbuka untuk semua. Dulu ada istilah kalau mudik terus jangan bawa orang ke Jakarta. Tapi saya bilang boleh datang ke Jakarta asal bekerja," ujar Ahok dalam acara Reba Ngada NTT di Anjungan NTT, TMII, Jakarta Timur, Sabtu (14/2/2015).

Menurut Ahok, banyak warga NTT yang tinggal di Jakarta. Di mata mantan Bupati Belitung Timur itu, orang-orang asal NTT itu terkenal loyal dalam bekerja.

"Orang NTT itu sudah terkenal paling setia dan loyal," ucap dia.

Karena itu mantan politisi Partai Gerindra itu tidak melarang orang-orang asal NTT ke Jakarta dan menetap. Tapi sekali lagi, mereka datang untuk bekerja dan menghasilkan uang.

"Jakarta itu tak pernah tertutup. Jika orang bisa menghasilkan uang, bisa berkarya harus diundang‎, karena ini Ibukota milik kita bersama," kata Ahok.

NTT Seperti Bali

Sementara melihat potensi wisata, Ahok menilai NTT memiliki potensi wisata yang luar biasa. Bahkan NTT seperti Bali dalam sektor pariwisatanya.

"NTT ini potensinya luar biasa. NTT itu ada potensi seperti Bali‎," kata dia.

Saking punya potensi wisata yang luar biasa, Ahok sampai membuat akronim lain dari NTT. Jika NTT merupakan singkatan dari Nusa Tenggara Timur, maka Ahok menyebutnya sebagai New Territorial Tourism.

"NTT bukan lagi Nanti Tuhan Tolong, tapi New Territorial Tourism. Ini penting. Karena NTT sangat potensial," gurau dia.

Potensi itu, lanjut Ahok, dilihat dari sejumlah hal yang dimiliki NTT. Di antaranya budaya, makanan khas, sampai bandaranya yang tergolong cukup bagus. Di samping itu warga setempat pekerja keras dan ramah.

"Orang NTT juga rajin, pekerja keras, dan ramah-ramah. Tidak fanatik dengan nggak boleh ini, nggak boleh itu. Jadi kalau untuk tourism sangat cocok. Karena NTT menerima semua orang dari luar.‎ Nah ini cuma perlu ekonominya dinaikkan," tandas Ahok. (Rmn)