Sukses

DPRD DKI Gelar Rapat Tertutup Bahas Interpelasi untuk Ahok

Pada Jumat lalu, hampir seluruh pimpinan DPRD mengadakan pertemuan dan mengklarifikasi segala tudingan yang dilayangkan Ahok

Liputan6.com, Jakarta - Anggota DPRD DKI Jakarta menggelar rapat pimpinan membahas penggunaan hak interpelasi yang akan dilayangkan pada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Tapi, rapat ini digelar secara tertutup.

Rapat digelar sejak pukul 14.00 WIB. Tampak hampir seluruh pimpinan DPRD hadir untuk membahas hal ini. Terlihat Ketua DPRD Prasetyo Edi Marsudi, Wakil Ketua DPRD M Taufik, Abraham Lunggana atau H Lulung hadir memimpin sidang.

Rapat digelar di ruang serba guna Gedung DPRD DKI Jakarta lantai 3. Satu per satu anggota dewan memasuki ruangan. Mereka hanya melempar senyum saat ditanya wartawan soal rapat ini.

Sementara, M Taufik mengatakan, selain pimpinan DPRD, rapat juga akan dihadiri seluruh pimpinan komisi dan pimpinan fraksi yang ada di DPRD. Rapat kali ini akan membahas tindak lanjut keinginan DPRD untuk melakukan interpelasi kepada Pemprov DKI Jakarta.

"Semua pimpinan datang. Pimpinan DPRD, komisi, dan fraksi datang untuk bahas ini," kata Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (16/2/2015).

Jumat, 13 Februari 2015, hampir seluruh pimpinan DPRD mengadakan pertemuan dan mengklarifikasi segala tudingan yang dilayangkan Gubernur DKI Jakarta  pada DPRD. Mereka membantah segala tuduhan soal oknum DPRD yang meminta Kemendagri mengesahkan APBD DKI Jakarta.

Sampai akhirnya, dewan memutuskan untuk menggunakan haknya dalam memecahkan kasus ini. Salah satunya dengan melayangkan hak interpelasi.

"Draft-nya sudah ada tinggal kita ajukan ke anggota dewan lain," kata Taufik, Jumat 13 Februari lalu.

Menanggapi rencana interpelasi ini, Ahok mengaku tidak masalah dengan keinginan anggota dewan yang akan menggunakan hak interpelasi. Dia justru menunggu agar dapat menjawab pertanyaan di forum terbuka.

"Justru saya lebih senang, supaya dia gunakan hak tanya dia, nanti kami jawab di forum terbuka. Jadi biar seluruh masyarakat Indonesia tahu apa yang terjadi. Kenapa bisa terjadi seperti ini," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Senin (16/2/2015)
   Â