Sukses

Jokowi Betah di Bogor, Ini Berbagai Persiapan Kota Hujan

Kepolisian diimbau mengatur lalu lintas agar saat Presiden Jokowi berkunjung ke Istana Bogor tak menggaggu aktifitas masyarakat Bogor.

Liputan6.com, Bogor - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Yuddy Chrisnandi menjamin pasokan air dan listrik di Istana Bogor aman. Hal ini menyusul meningkatnya aktifitas Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi di Istana Bogor.

"Saya sebagai pembantu presiden harus mempersiapkan semua kebutuhan untuk lancanya kegiatan kenegaraan. Aktivitas presiden akan meningkat di Kota Bogor ini, sehingga aparatur negara baik dari sipil, TNI, Polri dan lainnya harus siap memberikan pelayaanan publik yang baik," kata Yuddy saat berkunjung dan mengecek kesiapan beberapa unit pelayanan teknis di Kota Bogor, Mapolres Bogor, Senin (16/2/2015).

Yuddy menjelaskan, unit pelayanan teknis yang ia perhatikan antara lain adalan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, PLN, dan Unit Pemadan Kebakaran (Damkar). Utamanya melakukan pengecekan ketersediaan air listrik dan petugas damkar untuk Istana Bogor.

Terkait ketersediaan air, lanjut Yuddy, disiapkan ground reservoir atau tempat penampungan air di area Istana Bogor, 1 truk tangki air, dan juga membentuk 4 regu monitoring ketersediaan air di Istana Bogor.

Sedangkan untuk listrik, pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) juga diminta bersiaga selama 24 jam.‎ Selain itu, unit pelayanan lain yakni pemadam kebakaran juga dicek kesiapannya.

"Wali Kota (Bima Arya) sudah saya minta berkoordinasi secara resmi oleh pihak LIPI untuk menempatkan posisi mobil pemadam kebakaran dekat dengan Istana, yakni di Kebun Raya Bogor. Sebanyak 10 unit mobil damkar sudah didisposisikan tinggal dikirim unitnya," kata Yuddy.

Yuddy menilai, pengecekan terhadap beberapa unit pelayanan ini tidak semata-mata untuk mempersiapkan pelaksanaan kegiatan kenegara, tapi yang terpenting juga memberikan peningkatkan pelayanan publik.

Jangan Ada Keluhan

‎Yuddy juga meminta Polres Bogor Kota untuk mengatur lalu lintas saat iring-iringan Jokowi menuju Istana Bogor. Dia tidak ingin ada keluhan dari masyarakat akibat adanya rombongan presiden.

"Yang paling penting Bapak Presiden tidak ingin mengganggu kegiatan masyarakat. Jadi saat Bapak lewat jangan ditutup seluruhnya. Jadi jangan sampai ada keluhan dari masyarakat dengan adanya Presiden jalan jadi macet," pinta Yuddy.

Yuddy menuturkan, kesadaran berlalu lintas itu penting, dan ada atau tidak nya Presiden harus dikondisikan setiap hari. Untuk itu rekayasa lalu lintas harus benar-benar disiapkan tanpa merugikan kegiatan masyarakat.

"Jangan sampai misalkan Presiden nya masih di wilayah Cibinong namun jalan di Kota Bogor sudah ditutup, akhirnya jadi macet parah. Kemudian masyarakat harus mencari jalan sendiri, kasihan kan masyarakat," ujar dia mencontohkan.

Yuddy juga meminta jajaran kepolisian Bogor untuk memaksimalkan peran Binmas dalam rangka cipta kondisi. Artinya diberikan pengertian dan mensosialisasikan tentang pembinaan wilayah agar suasana menjadi kondusif.

"Kemudian sosialisasi kepada masyarakat bahwa Presiden ke Bogor ini adalah berkah bukan masalah. ‎Keberhasilan dari cipta kondisi ini adalah adanya kondusifitas keamanan," kata dia.

‎Sementara ‎Kepala Bagian Operasional (Kabagops) Polres Bogor Kota Kompol Sahroni mengatakan, pihaknya sudah membuat rencana pengamanan dari pintu tol hingga ke Istana Bogor. Sejumlah polisi juga disiagakan di setiap simpul-simpul jalan.

‎"Ada beberapa jalur yang dikondisikan seperti dari tol tidak hanya disimpulkan di lampu merah saja. Kemudian diberikan sosialisasi juga sudah dilakukan dan sudah ada tim lalu lintas yang mengatur rekayasa lalu lintas rombongan presiden," ungkap dia.

Objek pengamanan pihak kepolisian sendiri dititikberatkan di keramaian sekitar Istana Bogor. Total keseluruhan anggota kepolisian Kota Bogor berjumlah 1.186 yang tersebar di 6 Polsek.

"Untuk Polsek yang paling dekat dengan Istana (Bogor) itu adalah Polsek Bogor Tengah, yang berkekuatan 86 dan dari Polsek ke Istana berjarak 1 kilometer," pungkas Sahroni. (Rmn)