Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo meminta kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mempercepat pengerjaan proyek sodetan Kali Ciliwung. Setidaknya hingga Oktober 2015 mendatang.
"Ini pengerjaan terowongan terus akan dikebut memang dalam perencanaan selesai akhir Desember 2015, tapi tadi sudah saya sampaikan Pak Dirjen dan Pak Menteri PU saya minta Oktober harus rampung," kata Jokowi di lokasi proyek pembangunan Sodetan, Kebon Nanas, Jakarta Timur, Rabu (18/2/2015).
Menurut mantan Walikota Solo itu, nantinya jika proyek itu dapat cepat terselesaikan maka saat musim hujan berikutnya dapat dioperasikan. Sehingga dapat mengurangi volume air yang di Ciliwung untuk dilarikan ke Banjir Kanal Timur.
"Yang kedua, tahun ini yang di Waduk Cimahi juga segera dimulai pembebasan lahan antara kementerian PU dan Pemprov DKI sehingga juga ini akan mengurangi banyak air yang masuk ke Jakarta selain DKI juga punya program-program untuk membangun Waduk di Barat, Waduk di Timur dan terus meneruskan Pluit itu akan mengurangi banyak," jelas Jokowi.
Seperti diketahui, pengerjaan proyek sodetan dari Kali Ciliwung ke KBT untuk menanggulangi banjir di Jakarta. Pengerjaan proyek ini menemui kendala yaitu warga menolak ganti rugi berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP), bahkan menuntut 3-4 kali lipat.
Lahan yang belum bisa dibebaskan untuk sodetan sepanjang 1,27 kilometer guna mengalihkan volume air dari Sungai Ciliwung ke KBT itu seluruhnya berada di Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Jumlahnya ada 299 bidang.
Sodetan Sungai Ciliwung yang memiliki diameter 3,5 meter akan dibuat dari dua titik, yaitu titik inlet yang berada di Bidara Cina, tepatnya di belakang Sekolah Tinggi Ilmu Statistik, kemudian titik outlet ada di Kali Cipinang, kawasan Cipinang Besar Selatan. Penggalian dari sisi outlet dan inlet akan bertemu di titik arriving shaft di tengah badan Jalan Otista III. (Tya/Yus)
Jokowi Minta Percepatan Pengerjaan Sodetan Kali Ciliwung
Pengerjaan proyek sodetan dari Kali Ciliwung ke KBT untuk menanggulangi banjir di Jakarta.
Advertisement