Sukses

PPP Kubu Romi Dukung Keputusan Jokowi Calonkan Badrodin Haiti

Romahurmuziy menilai, keputusan Presiden Jokowi mengusulkan Badrodin Haiti sebagai calon kapolri melegakan semua pihak.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Surabaya di bawah kepemimpinan Ketua Umum Romahurmuziy mendukung keputusan Presiden Jokowi mengusulkan Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti sebagai calon Kapolri. Sebab, keputusan tersebut melegakan semua pihak.

"Persoalan selama 9 bulan ini, salah satunya terkait calon Kapolri menyita energi bangsa. Tapi kemarin Presiden Jokowi bersama dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla telah memutuskan yang melegakan kita semua. Menanggapi keputusan tersebut, PPP mendukung sepenuhnya langkah presiden demi kepentingan bangsa dan negara," ujar Romahurmuziy dalam penutupan Mukernas I PPP di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (19/2/2015).

Menurut pria yang kerap disapa Romi ini, keputusan tidak melantik Kalemdikpol Komjen Pol Budi Gunawan dan mengusulkan Wakapolri sebagai calon kapolri mempertemukan titik temu segala kepentingan.

"Ada 3 kamar yang harus dilihat. Politik, hukum, dan opini publik. Unsur inilah yang dipertimbangkan oleh presiden. Dalam Al Quran juga disebutkan dalam memilih pemimpin, pekerjakanlah di antara kamu orang yang kuat lagi amanah. Inilah yang menjadi penting bagi republik ini," kata Romi.

Meski demikian, Romi mengingatkan, dalam menunjuk Badrodin Haiti, Presiden Jokowi harus tetap mempertimbangkan aspek-aspek konstitusional.

"PPP mengingatkan agar Presiden tetap mempertimbangkan aspek-aspek konstitusionalitas dalam pengusulan Badrodin Haiti," tandas dia.

Presiden Jokowi memutuskan untuk mengganti kandidat calon Kapolri. Dia memutuskan untuk membatalkan pencalonan Komjen Pol Budi Gunawan dan mengusulkan pengangkatan Badrodin Haiti sebagai pengganti calon Kapolri.

Selanjutnya Jokowi menyiapkan jabatan baru untuk Budi Gunawan. "Saya memutuskan Saudara Komjen Pol Budi Gunawan untuk terus memberikan kontribusi terbaik bagi Polri agar makin profesional dan dipercaya masyarakat," kata Jokowi di Istana Merdeka, Rabu 18 Februari 2015. (Mvi/Yus)

   

Video Terkini