Sukses

3 Kali Pindah Pesawat, Penumpang Ini Marahi Petugas Lion Air

Penumpang Lion Air yang akan membawa ibunya berobat ini mengaku kesal lantaran tak juga diterbangkan.

Liputan6.com, Jakarta - Penundaan penerbangan (delay) pesawat Lion Air tak hanya terjadi di Jakarta, tapi juga di Bandara Internasional Kuala Namu, Medan. Bahkan salah seorang penumpang yang akan membawa ibunya berobat mengaku kesal lantaran tak juga diterbangkan.

Penumpang bernama ‎Jufri asal Medan, Sumatera Utara ini menuturkan kesabarannya hilang setelah ia dan keluarganya 3 kali pindah pesawat namun tak kunjung juga diterbangkan. Ia mengaku berada di Bandara Internasional Kuala Namu Medan, sejak pukul 05.00 WIB.

Dia bercerita, sebenarnya jad‎wal penerbangan pesawat yang akan ditumpangi  terbang dari Kuala Namu menuju Jakarta sekitar pukul 07.15 WIB. Namun hingga pukul 11.00 WIB, ia belum juga mendapat kejelasan penundaan penerbangan.

"Saya dari Medan dan di bandara (Kualanamu) sejak subuh jam 05.00 WIB, ‎jam 11 saya tanya katanya nggak Delay tapi belum ada kabar jelas," kata Jufri saat ditemui Liputan6.com di Terminal 1A Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (19/2/2015) malam.

Setelah itu, ia mengaku, pihak Lion Air mengatakan ada keterlambatan dan akan diterbangkan sekitar pukul 13.00 WIB. Namun setelah dirinya sudah di depan pintu masuk pesawat, ia beserta puluhan penumpang lainnya ditolak petugas Lion Air.

"Alasannya sudah penuh, lho ada apa ini kok semakin tidak jelas," ketus dia.

Setelah itu ia bersama penumpang lainnya kembali masuk ke ruang tunggu Bandara‎ Kuala Namu. 2 Jam kemudian, pihak Lion Air mengumumkan keberangkatan bagi calon penumpang yang sebelumnya terlantar.

Namun, lagi-lagi saat sudah berada di depan pintu pesata ia beserta puluhan penumpang lainnya ditolak dengan alasan yang sama. "Kami ada yang sudah di dalam malah tapi disuruh keluar lagi, penuh lagi alasannya," ujar Jufri.

Sekitar pukul 16.15 WIB, pihak Lion Air kembali memberikan pengumuman akan memberangkatkan calon penumpang yang sudah 2 kali gagal terbang tersebut. Namun, seperti sebelumnya Jufri tak jadi terbang dengan alasan over kapasitas.

"Saya sampai 3 kali ganti jadwal penerbangan, alasannya ya sama penuh. Over kapasitas penumpang," kesal dia.

Setelah dia dan penumpang lainnya ‎memaki-maki petugas karena kesal, akhirnya pukul 16.30 ia beserta ratusan penumpang lainnya diterbangkan ke Jakarta.

"Pukul 16.30 WIB, akhirnya saya dan seratusan penumpang terbang. Tapi tiket saya bukan di pesawat yang saya terbang. Banyak penumpang tiketnya berbeda-beda sama 1 pesawat. Ini kan masalah kesalahan manajemen," ketus dia.

Kekesalan Jufri memuncak, karena ia membawa ibunya yang sedang sakit dan akan dibawa berobat ke Jakarta.

"Saya bawa ibu yang sedang stroke, sengaja saya jemput ke Medan untuk dibawa berobat ke Jakarta eh malah ditelantarkan. Ini kalau kenapa-kenapa sama ibu saya ada yang mau tanggungjawab? Kan tidak," tandas Jufri. (Ali)