Liputan6.com, Jakarta - Beragam cara dilakukan pemerintah Australia untuk membebaskan warganya dari eksekusi mati yang akan dilakukan pemerintah Indonesia terhadap 2 warganya yang divonis mati dalam kasus narkoba. Kabar tentang permintaan, desakan dan tekanan Australia itu menjadi berita yang paling banyak dicari pembaca sepanjang Kamis kemarin.
Selain itu ada juga berita tentang kejadian unik di India dalam sebuah acara pernikahan serta ucapan Presiden Amerika Serikat Barack Obama terkait langkah militer negaranya untuk menumpas kelompok ekstremis ISIS yang menurutnya bukan menyasar pada umat Islam.
1. JK: Sikap PM Australia soal Eksekusi Mati Jadi Perhatian
Perdana Menteri Australia Tony Abbot mengungkit bantuan kepada Indonesia dan mengaitkannya dengan pembatalan eksekusi mati 2 warga negaranya yang termasuk dalam sindikat narkoba Bali Nine. Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menilai, pernyataan Abbot masuk dalam perhatian Indonesia.
"Tentu semua pandangan-pandangan di banyak pihak itu, semua menjadi bagian dari perhatian dan konsentrasi kita," ujar JK di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (19/2/2015).
JK menuturkan, penundaan eksekusi 2 napi Bali Nine oleh Kejaksaan Agung tidak ada kaitannya dengan pernyataan dari Abbott. "Nggak ada. Tentu kita pikirkan banyak hal. Tapi tetap bagian hukum tetap jalan," kata JK.
Selengkapnya...
2. Epilepsi Pengantin Pria Kambuh, Mempelai Wanita Nikahi Undangan
Awalnya berjalan lancar dari mulai lamaran hingga menjelang akad nikah di India. Namun semua itu tiba-tiba sirna setelah si pengantin pria, Jugal Kishore (25) mendadak kejang-kejang atau epilepsi hingga ambruk saat hendak memberikan bunga ke calon istrinya, Indira (23). Â
Pesta pernikahan kacau dan terancam batal. Tapi sang mempelai wanita saat itu juga langsung meminta ganti calon suami dan menikah dengan pria barunya.
Pihak keluarga wanita mengaku geram dengan si pria yang tak pernah memberitahukan kondisi kesehatannya. Hal itu yang mendorong si perempuan langsung meminta lelaki lain, Harpal Singh, yang merupakan salah tamu undangan untuk menikah dengannya.
Selengkapnya...
3. Obama: Kami Tak Perangi Islam...
Presiden Amerika Serikat Barack Obama menghadiri konferensi 'Melawan Radikalisme' bersama 60 delegasi negara di Washington DC. Pertemuan ini digelar setelah insiden teror yang terjadi di Prancis dan Denmark beberapa waktu lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Obama kembali menekankan langkah militer negaranya untuk menumpas kelompok ekstremis ISIS yang ia sebut sebagai teroris. Namun dia menegaskan Amerika Serikat tidak berperang dengan Islam, tapi dengan kelompok yang menyesatkan Islam.
"Amerika Serikat tak berperang dengan Islam, tapi kelompok yang menyelewengkan ajaran Islam," ujar Obama, seperti dimuat BBC, Kamis (19/2/2015).
Selengkapnya...
4. Aneka Cara Australia Selamatkan Duo Bali Nine dari Eksekusi Mati
Di tengah gempuran dari luar, Indonesia tak goyah dengan keputusannya. Tetap mengeksekusi mati terhadap terpidana kasus narkoba. Hukuman itu dinilai merupakan bagian dari hukum positif di Tanah Air.
"Pemerintah tetap konsisten menjalankan kebijakan tentang narkoba," kata Menlu Retno LP Marsudi di Gedung DPR Jakarta, Kamis 12 Februari 2015.
Sikap tegas Indonesia ini membuat Australia ketar-ketir. Pasalnya dua warganya, terancam dieksekusi oleh regu tembak. Keduanya, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, merupakan terpidana mati atas kasus narkoba.
Selengkapnya...
5. Menlu Australia Telepon JK Klarifikasi Pernyataan PM Abbott
Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengeluarkan pernyataan yang seolah mengungkit bantuan yang pernah diberikan pihaknya kepada Indonesia saat dilanda bencana tsunami pada 2004. Pernyataan itu disayangkan sejumlah pihak di Indonesia.
Terkait hal itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia Julie Bishop menelepon Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK untuk mengklarifikasi maksud dari pernyataan Abbott tersebut. Kata Bishop, apa yang dikatakan Abbott tak bermaksud mengungkit bantuan untuk korban tsunami Aceh.
"Tadi siang sekitar jam 12 Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop menelepon Pak JK sebagai wapres," ujar juru bicara JK, Husain Abdullah di Kedai Kopi Phoenam, Wahid Hasyim Jakarta, Kamis (19/2/2015).
Selengkapnya...
(Ado)