Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang mengingatkan pentingnya menjaga dan mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Terlebih menurut dia, semakin banyaknya budaya global yang terus masuk ke Indonesia.
Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri acara Pelatihan Kepemimpinan Barisan Ansor Serbaguna (Banser), di Kantor Ketransmigrasian dan Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Luar Negeri, Jalan Penganten Ali Nomor 71 A, Ciracas, Jakarta Timur.
"Kita boleh siapa saja, asal hatinya Indonesia. Kita boleh apa saja, asal nasionalisme. NKRI harga mati, itu untuk menyatukan kita," kata pria yang akrab disapa Oso itu, Kamis (19/2/2015).
Oso berujar, saat melakukan kunjungan ke daerah Bangka Belitung (Babel), dirinya mengaku prihatin anak muda di daerah tersebut banyak yang tidak paham makna dari NKRI dan nasionalisme.
"Saya waktu berkujunjung ke Babel, anak-anak muda di sana berkata apa itu nasionalisme, apa itu NKRI. Ini anak-anak muda yang seharusnya menjadi penerus generasi bangsa tapi tidak tahu apa itu nasionalisme dan NKRI," cerita dia.
Untuk itu, Oso berharap, dengan adanya organisasi seperti Gerakan Pemuda (GP) Ansor, bisa menyampaikan pentingnya rasa nasionalisme dan memahami NKRI kepada seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.
"Saya bangga diundang ke Banser, saya juga bagian dari keluarga NU (Nahdlatul Ulama). Kita sampaikan pentingnya Bhinneka Tunggal Ika, nasionalisme dan tentunya NKRI harga mati. Ini cara menjaga keutuhan bangsa kita. Kalian harus tahu tujuan dan cita-cita NU dan Banser tetap NKRI harga mati," tandas Oso. (Ado)
Di Depan Anggota Banser, Wakil Ketua MPR Ingatkan Harga Mati NKRI
Oso berharap, dengan adanya organisasi seperti Gerakan Pemuda Ansor, bisa menyampaikan pentingnya rasa nasionalisme dan memahami NKRI.
Advertisement