Liputan6.com, Semarang - Para pedagang di pasar tradisional Temanggung, Wonosobo, dan Magelang, Jawa Tengah, tengah dibuat resah dengan peredaran merica palsu. Merica ini dijual dalam kemasan berbentuk serbuk atau bubuk.
Seorang pedagang di pasar tradisional di Magelang mengaku sempat menjadi korban. Heni, pedagang aneka barang kebutuhan rumah tangga itu menyebutkan, dia sempat membeli merica bubuk dalam kemasan yang diduga palsu tersebut.
Saat itu dia membeli 2 kilogram dalam bungkusan besar, seharga Rp 245 ribu. "Kalau baunya, ya bau merica, tapi kalau dimasukkan air, akan larut dan lama-lama mengental," kata Heni di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (20/2/2015).
Sementara itu, Prapti pedagang di Pasar Kliwon Rejo Amertani mengatakan, merica palsu itu dibuat dari sagu mutiara yang disangrai sehingga menyerupai merica asli. Lalu dicampur lagi dengan bubuk merica sehingga baunya seperti merica.
"Kalau tidak teliti, mudah tertipu. Tapi kalau diamati sungguh-sungguh, kelihatan campuran bubuk lada instan," ujar dia.
Pedagang lainnya, Pranowo menduga, merica palsu itu peredarannya ada di Karesidenan Kedu. Benda itu didapatkan dari pedagang keliling yang menawarkan harga lebih murah dari pasaran.
Jika harga asli berkisar antara Rp 165 ribu-180 ribu per kilogram, namun merica palsu dijual lebih murah, yakni Rp 115 ribu-125 ribu per kilogram.
"Biasanya mereka bilang langsung hasil panenan petani sehingga harga jual lebih murah," ujar Pranowo.
Untuk meyakinkan calon pembelinya, mereka menunjukkan contoh merica asli kepada pedagang pasar. Lalu saat harga sudah disetujui, barang yang dijual ternyata merica palsu.
Heni yang pernah menjadi korban menyebutkan, ciri-ciri pedagang merica palsu itu berlogat seperti orang Jawa Barat. Namun mereka mengaku berasal dari Banjarnegara. (Ndy/Mut)