Sukses

Korban Tewas Kecelakaan Bus Wisata di Semarang Jadi 15

Jumlah korban tewas akibat kecelakaan bus di Semarang, menjadi 15 orang. Sedangkan korban luka berat dan ringan mencapai 52 orang.

Liputan6.com, Semarang - Tim SAR selesai memindahkan penumpang Bus Sang Engon yang terguling di Tol Lingkar Jangli, Semarang, Jawa Tengah. Petugas kemudian mengangkat bangkai bus menggunakan crane. Butuh waktu sekitar 2 jam untuk membalikkan bangkai bus tersebut.

Pantauan Liputan6.com, Jumat (20/2/2015), usai bus dibalik ke posisi normal dengan ban menapak aspal, bermunculan sejumlah jenazah yang tadinya terjepit bus dalam kondisi mengenaskan. Awalnya bus wisata bernopol B 7222 KGA itu posisinya miring. Bagian kiri berada di atas, sedangkan bagian tempat duduk sopir berada di bawah.

Crane yang didatangkan segera dioperasikan, sehingga bus kembali ke posisi normal. Terlihat bagian atap sudah hancur.

4 Jenazah penumpang terlihat bergelimpangan di bawah tebing, tertimpa bangkai bus. Sementara satu jenazah pria bersarung terlihat tergantung di jendela belakang sisi kiri bus.

Data terkini, jumlah korban tewas menjadi 15 orang. Sedangkan korban luka berat dan ringan yang dirawat di rumah sakit mencapai 52 orang.

Menurut Kasatlantas Polrestabes Semarang, AKBP Pungki Buwana, informasi yang dihimpunnya terus berkembang. Hampir setiap waktu ia menerima update jumlah korban.

"Informasi terkini yang saya terima, korban luka 52 orang, meninggal 15 orang," kata Pungki.

Para penumpang bus nahas yang membawa rombongan pengajian asal Bojonegoro itu, baik korban luka maupun tewas tersebar di beberapa rumah sakit yaitu RS Bhayangkara, RSUP dr Kariadi, RS Elizabeth, dan RS Sultan Agung.

"Informasi sementara, salah satu korban tewas (kecelakaan bus Sang Engon) terdapat satu anak kecil berusia sekitar 5 tahun," ucap Pungki.

Kesaksian Petugas

Kecelakaan bus maut itu disaksikan salah satu petugas patroli Jasa Marga Semarang. Petugas bernama Agus ini melihat bus dalam kondisi penuh. Ia memperkirakan jumlah penumpang 60 dari seharusnya 55 orang.

"Tadi sempat menyalip mobil patroli di gerbang Tol Manyaran. Kondisi penuh penumpang dan kecepatan juga belum begitu tinggi," tutur Agus.

Sementara, Kepala Jasa Marga Semarang, Bagus Cahya menduga bus tersebut salah masuk jalur sehingga ketika berada di jalan lingkar, terlanjur kecepatan tinggi. Adapun batas maksimal kecepatan di jalan lingkar tersebut 40 km per jam.

"Bus terguling lalu terperosok di ruas Jalan Tol Gayamsari-Manyaran atau pada arah sebaliknya. Kebetulan saat itu tidak ada kendaraan melintas dari arah berlawanan," kata Bagus Cahya, Jumat 20 Februari 2015.

Menurut Bagus, jalur itu sebenarnya bukan jalur rawan kecelakaan. Jalur rawan justru berada di sekitar Jatingaleh, yakni turunan dari Gerbang Tol Tembalang ke Jatingaleh.

"Kalau dia mau ke Bojonegoro dari gerbang Tol Manyaran mestinya masuk ke arah gerbang Muktiharjo Gayamsari. Tapi ini mengarah Tembalang. Jadi salah jalur. Nanti dia sampai Srondol baru berputar masuk ke arah Muktiharjo," papar dia.

Bagus Cahya menambahkan, pihak Jasa Marga mengaku siap untuk membantu polisi menganalisa perilaku bus Sang Engon dari rekaman kamera di sekitar jalan tol. (Ans)