Liputan6.com, Bantul - Reka ulang kasus penyekapan dan penyiksaan seorang pelajar berinisial LA di Bantul, Yogyakarta, sempat ricuh.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Sabtu (21/2/2015), saat para tersangka digelandang ke tempat kejadian perkara (TKP), orangtua korban tiba-tiba berusaha menyerang.
Emosi ayah korban makin menjadi saat para tersangka memperagakan satu per satu tindakan penyekapan dan penyiksaan terhadap anaknya.
Advertisement
Orangtua korban semakin kesal karena salah satu orang yang dianggap terlibat hanya dijadikan saksi. "Aku berani mati, Mas, Saya orangtuanya, kalau gak sampai tuntas, jangan tanya saya", ucap MW ayah korban.
Dari 9 tersangka, hanya 5 orang yang mengikuti rekonstruksi ini, sedangkan 4 lainnya masih buron. Adegan diawali dari menjemput korban LA hingga penganiayaan di kamar kos salah satu tersangka.
Dari awal hanya 23 adegan yang direkonstruksi, ternyata berkembang menjadi 40 adegan. Polisi menyimpulkan penyiksanan itu ternyata berawal dari hal sepele, hanya karena tato Hello Kitty yang mirip antara pelaku dan korban.
Kasus penyiksaan terhadap siswi SMA Budi Luhur Yogayakarta itu terjadi pekan lalu. Korban dipukul, disundut rokok, hingga digunduli. (Vra/Yus)