Sukses

Galang Koin 'Tsunami', Warga Aceh Tuntut PM Abbott Minta Maaf

Aksi #KoinUntukAustralia merupakan bentuk desakan kepada PM Tony Abbott agar ia meminta maaf atas ucapannya yang mengungkit bantuan tsunami

Liputan6.com, Banda Aceh - Para warga Aceh di bawah koordinasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menggalang koin sebagai aksi protes kepada Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott yang dianggap mengungkit bantuan kemanusiaan 1 miliar dolar AS saat Aceh dilanda bencana tsunami pada 2004 silam.

Koordinator penggalangan koin, Martinus mengatakan aksi ini tak menargetkan berapa banyak nominal yang didapat dari penggalangan koin, tapi merupakan bentuk desakan kepada PM Tony Abbott agar ia meminta maaf atas ucapannya tersebut.

"Kami tuntut Abbott minta maaf ke warga Indonesia," tegas Martinus di Banda Aceh saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Minggu (22/2/2015). "Kami juga meminta Abbott menarik ucapannya tersebut."

Menteri Luar Negeri Julie Bishop sebelumnya menghubungi Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) untuk mengklarifikasi pernyataan Abbott. Menurut Bishop, Abbott tak bermaksud untuk mengungkit bantuan dari pihaknya, tapi untuk menunjukkan betapa dekatnya hubungan antara Indonesia dan Australia.

Namun demikian, menurut Martunis, klarifikasi itu tidak cukup. Dia meminta Abbott meminta maaf secara langsung ke Indonesia.

Selain itu, dia juga meminta kepada Abbott untuk tidak lagi mengintervensi kedaulatan Indonesia terkait pelaksanaan eksekusi mati terhadap 2 gembong narkoba 'Bali Nine' asal Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.

"Penggalangan koin ini juga merupakan bentuk dukungan kami untuk pemerintah yang tegas dalam menindak pelaku kejahatan narkoba yang merusak masa depan bangsa," jelas Martinus.

Dia menambahkan, sejauh ini, pihaknya menjaring penggalangan dana di posko Sekretariat KAMMI Aceh, Jalan Prada Utama No 2 Lamgugub, Syiah Kuala, Banda Aceh. Bagi yang ingin menyumbang bisa menghubungi di nomor +6285358673643 atau datang langsung ke posko.

"Sejauh ini uang yang terkumpul sudah lumayan. Sejauh ini, ada banyak sekali yang menghubungi untuk mentransfer, cuma kita masih memikirkan bagaimana mekanisme penggalangan yang efektif, karena ini uang masyarakat," tandas Martinus.

Tagar #KoinUntukAustralia>>>

2 dari 2 halaman

Tagar #KoinUntukAustralia

 Tagar #KoinUntukAustralia

Penggalangan dana ini juga ramai dibahas oleh warga di media sosial dengan menggunakan hashtag atau tanda pagar (tagar) #KoinUntukAustralia. Salah satunya oleh politisi Risman Rachman. Menurut dia, diplomasi PM Tony Abbott layak dibalas dengan tagar tersebut.

"Aksi #KoinuntukAustralia adlh sikap protes rakyat kpd politisi Australia yg menyinggung harga diri rakyat Aceh lewat politik bantuannya," kicau Risman Rachman melalui akunnya, @atjeh01.

"Bantuan tdk layak dipolitikkan. Politik bantuan wajib ditolak. Jgnkan dari asing, dari politisi Indonesia sendiri juga menjijikkan," imbuh dia melalui Twitter.

Sementara, ppengguna Twitter lain, Mahyiddin Daud berkicau dengan me-mention langsung akun Twitter resmi PM Abbott.

"@TonyAbbottMHR Acehnese People will payback all u aid.We never ask for australia aid after tsunami #CoinForAustralia," kicau Mahyiddin melalui ‏@MahyiddinDaud.

Hal yang sama juga dilontarkan oleh netizen dengan nama akun Iwan Rasta. "Dear, Mr.@TonyAbbottMHR : We will give ur money back. Please send the bill. Thank you. #CoinForAustralia."

Sebelumnya, dalam upaya mengajukan permohonan atas rencana eksekusi mati terhadap terpidana mati Bali Nine, yakni Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, Perdana Menteri Tony Abbott mengingatkan betapa dekatnya hubungan Australia dan Indonesia, yang diwujudkan dalam bentuk bantuan dari Negeri Kanguru sebesar A$ 1 miliar.

"Jangan lupa, beberapa tahun lalu, saat Indonesia dilanda tsunami dari Samudera Hindia, Australia memberikan bantuan senilai A$ 1 miliar. Kita mengirim kontingen sebagai bentuk bantuan kemanusiaan," ujar Abbott, seperti dikutip Liputan6.com dari News.com.au.

"Kami, Australia selalu ada untuk kalian, pemerintah dan rakyat Indonesia. Untuk itu, kami berharap kalian bisa membalas hal itu saat ini," imbuh dia.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia Julie Bishop kemudian menelepon JK untuk mengklarifikasi maksud dari pernyataan Abbott tersebut. Kata Bishop, apa yang dikatakan Abbott tak bermaksud mengungkit bantuan untuk korban tsunami Aceh.

"Tadi siang sekitar jam 12 Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop menelepon Pak JK sebagai wapres," ujar juru bicara JK, Husain Abdullah. "(Menlu Bishop) berusaha memberi penjelasan bahwa pemerintahannya itu tidak bermaksud ada pamrih dengan bantuan yang diberikan di aceh waktu tsunami," imbuh dia. (Riz/Mut)