Liputan6.com, Semarang - Bus wisata Sang Engon yang membawa rombongan pengajian asal Bojonegoro, Jawa Timur mengalami kecelakaan di Semarang, Jawa Tengah pada Jumat 20 Februari 2015. Sebanyak 18 penumpang meninggal dan puluhan lainnya luka-luka.
Setidaknya, masih ada 11 korban luka yang masih dirawat di Semarang dan belum dipindahkan perawatan ke Bojonegoro.
Berdasarkan data dari Biddokkes Polda Jateng, 11 korban tersebut tersebar di 3 rumah sakit berbeda. Sebanyak 6 orang dirawat di RSUP dr Kariadi, 4 orang dirawat di RS Bhayangkara, dan 1 orang dirawat di RSI Sultan Agung.
"Korban yang di RS St Elisabeth sudah dipulangkan, sambil tetap rawat jalan. Jadi sekarang masih ada 11 korban yang tersebar di 3 rumah sakit," ujar Kabid Dokkes Polda Jateng Kombes Pol Rini Mulyawati, di Semarang, Senin (23/2/2015).
Dia menjelaskan, korban yang berada di RS Islam Sultan Agung, mengalami pendarahan sehingga harus menjalani operasi.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bojonegoro Adi Wicaksono sebelumnya menyebutkan, untuk memudahkan pengawasan dan meringankan beban keluarga, seluruh korban akan dipindahkan dan dirawat di Bojonegoro saja.
Bus Sang Engon terjungkal setelah menabrak median jalan dan menabrak tebing di Jalan Tol Lingkar Jangli dari arah Jatingaleh menuju Ungaran, Semarang, Jumat 20 Februari 2015. Bus dengan nomor polisi B 7222 KGA itu membawa 73 penumpang yang dalam perjalanan pulang dari mengikuti pengajian di Pekalongan dan bermaksud kembali ke Bojonegoro, Jawa Timur. Akibatnya, 18 meninggal dan 55 luka berat dan ringan.
Atas kecelakaan bus tersebut, sopir M Husen ditetapkan menjadi tersangka karena dinilai lalai. Kondisi Husen mengalami luka ringan dan dirawat di RS Bhayangkara, Semarang. (Mvi/Mut)
11 Korban Kecelakaan Bus Sang Engon Masih Dirawat di Semarang
Korban kecelakaan Bus Sang Engon yang berada di RS Islam Sultan Agung, mengalami pendarahan sehingga harus dioperasi.
Advertisement