Liputan6.com, Jakarta - Penghuni Apartemen The Capital Residence, Supriansah tidak menyangka pertemuan antara Ketua nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad dan elite PDIP di apartemen yang ditempatinya berbuntut panjang.
Selain waktunya yang tersita karena kerap bolak-balik diperiksa Polri dan DPR, Supriansa juga terancam kehilangan pekerjaannya sebagai salah satu konsultan hukum di perusahaan Bosowa Group milik Erwin Aksa, yang diketahui memiliki hubungan dekat dengan Wapres Jusuf Kalla atau JK.
Apalagi, apartemen yang ditempatinya itu ternyata milik Erwin Aksa. Supriansah tidak pernah meminta izin kepada yang bersangkutan, saat Abraham Samad dan politisi PDIP melakukan pertemuan di apartemen yang terletak di kawasan SCBD Jakarta Selatan tersebut.
"Nggak tahu dia (Ewin Aksa). Baru tahu ini makanya aku mau dipecat ini. Karena kan kita nggak nyangka kalau pertemuan ini jadi besar kayak gini, kita nggak nyangka berbuntut panjang begini masalahnya," ujar Supriansa di Gedung KPK, Jakarta, Senin (23/2/2015).
"Ya, tentu perusahaan yang tempat saya jadi lawyer itu ya mungkin akan mempertimbangkan kembali keberadaan saya apakah lanjut nantinya atau nggak? Ya, kelihatannya sih kemungkinan akan berhenti," lanjut dia.
Pria yang akrab disapa Anca ini juga membenarkan ada pertemuan di apartemen yang disebut-sebut 'rumah kaca' itu yang dilakukan jelang Pilpres 2014, dan menggunakan tempatnya tersebut merupakan permintaan Abraham Samad.
"Ya (permintaan) Pak Abraham. Tapi pada saat pertemuan saya berada di dalam kamar kerja saya. Sepanjang pertemuan itu kira-kira 35 sampai 40 menit. Pertemuan singkat itu saya nggak ada di ruang tamu. Kalau dengar, saya nggak bisa dengar," pungkas dia.
Pengawas internal KPK hari ini meminta keterangan Supriansa terkait dugaan pelanggaran etik yang dilakukan Abraham Samad, ketika masih menjabat sebagai ketua lembaga antirasuah itu.
Supriansa tidak sampai 2 jam berada di KPK. Dia mengaku keterangan yang disampaikan sama persis dengan apa yang telah diutarakan pada saat diperiksa Bareskrim Polri dan Komisi III DPR beberapa waktu lalu.
"Tadi untuk mengklarifikasi saja. Apa benar itu pertemuan ada? Saya nyatakan itu memang ada. Jadi selebihnya itu sama saja dengan DPR. Pertanyaannya sama saja dengan DPR dan Bareskrim," pungkas Supriansa.
Dalam pertemuan tersebut, menurut pengakuan Pelakasana Tugas (Plt) Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, diduga Abraham Samad bertemu dengan sejumlah elite PDIP, yang disebut-sebut membahas perihal pencalonan Abraham Samad sebagai pasangan Joko Widodo atau Jokowi pada Pilpres 2014. Namun Abraham Samad telah membantah pertemuan tersebut dan maupun pengajuan dirinya sebagai pendamping Jokowi. (Rmn/Mut)
Gara-gara Pertemuan Samad-Hasto, Penghuni 'Rumah Kaca' Dipecat?
Supriansa, membenarkan adanya pertemuan antara Abraham Samad dengan elite PDIP yang dilakukan jelang Pilpres 2014.
Advertisement