Liputan6.com, Banda Aceh - Warga Aceh masih geram atas pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbott yang mengungkit soal bantuan A$ 1 miliar saat tsunami 2004 lalu. Aksi pengumpulan koin untuk Australia juga masih berlangsung.
Aksi sindiran untuk pemerintah Australia ini digelar di halaman Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, oleh Kesatuan Aksi Mahasiswa (KAMMI) Aceh.
"Tidak sebanding tindakan tulus warga Australia membantu Aceh yang dibandingkan untuk menyelamatkan gerbong narkoba," ujar Koordinator Aksi, Martunis, di Banda Aceh, Aceh, Senin (23/2/2015).
Dia menilai, pernyataan Abbott tersebut merupakan komunikasi politik yang sangat buruk. Yang bahkan melukai hati masyarakat Aceh. Karena itu, dia mendesak pemerintah untuk mengeksekusi mati para terpidana narkoba.
"KAMMI mendesak Presiden Jokowi untuk tetap mempertahankan marwah bangsa dengan tetap mengeksekusi mati gerbong narkoba Bali Nine," ujar Martinus.
Ketua KAMMI Aceh Darlis Aziz mengaku yakin masyarakat Aceh akan mampu mengembalikan bantuan Negeri Kanguru tersebut dengan terus menggalang koin untuk Australia.
"Masyarakat Aceh sangat antusias mengembalikan bantuan Australia, dengan berbagai kegiatan sosial, karena bantuan tsunami tidak sebanding untuk membebaskan gerbong narkoba yang sudah merusak ribuan jiwa masyarakat Indonesia," tandas Darlis Aziz.
Baca Juga
Sementara itu, pemerintah Indonesia bereaksi atas pernyataan Perdana Menteri Tonny Abbott soal bantuan saat tsunami saat memprotes eksekusi mati terhadap Myuran Sukumaran dan Andrew Chan. Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan, pemerintah akan mengembalikan bantuan A$ 1 miliar dari Australia saat tsunami Aceh 2004 lalu.
Advertisement
Hal itu bakal dilakukan bila Negeri Kanguru itu mengharap pamrih menuntut pembatalan eksekusi mati 2 warganya yang terlibat dalam peredaran narkoba.
"‎Kalau begitu (pembatalan eksekusi mati) tidak dianggap kemanusiaan, kita kembalikan saja (dana bantuan dari pihak Australia)," ucap JK. (Ndy/Yus)