Liputan6.com, Jakarta - Taufik Hidayat (31), warga RT 08 RW 01 Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, harus rela kehilangan rumahnya karena dilalap api. Kebakaran besar memang melanda 13 RT di kawasan tempat tinggalnya sejak pukul 16.00 WIB, Senin sore. Bahkan hingga kini bara api masih menyala di beberapa rumah lainnya.
"Warga awalnya coba madamin api pakai pompa air dari Pemprov DKI. Itu memang dikasih buat pemadaman kebakaran. Bisa dibawa-bawa. Pakai mesin. Sama warga juga bantu-bantu pakai air got (selokan)," jelas dia kepada Liputan6.com di lokasi, Senin (23/2/2015).
Taufik menceritakan, sekitar pukul 15.00 WIB lebih, terdengar suara ribut warga. Saat keluar, Taufik melihat api sudah melalap beberapa rumah tetangganya. Dia langsung masuk ke dalam rumah untuk menyelamatkan beberapa surat berharga. Lalu mencoba mengarahkan warga lain untuk lari menjauhi api.
"Paling selamatin surat-surat aja tadi. Rumah saya sudah abis terbakar. Hangus semua. Nggak tahu mau ngungsi ke mana. Paling nanti bikin posko warga," jelas dia.
Ia mengakui petugas Damkar cukup terlambat tiba di lokasi untuk memadamkan api. Saat itu, menurut Taufik, petugas baru datang pukul 16.15 WIB. Memang, diakuinya warga juga terlambat melaporkan kebakaran tersebut.
"Petugas damkar telat. Telat dikasih tahu juga. Udah gitu kan ada yang jauh kan damkarnya. Macet juga. Mobilnya sempet susah masuk karena banyak warga di jalan," ucap Taufik.
Diduga api berasal dari sebuah rumah kontrakan yang berada di RT 04 RW 01 di gang 1. Kemudian menjalar ke rumah-rumah sekitar hingga gang 5. Ada sekitar 390 rumah di 13 RT yang hangus dilalap api. Sebanyak 40 unit mobil damkar diturunkan untuk memadamkan api. Bara api masih menyala di beberapa rumah warga. Petugas damkar juga tengah melakukan pendinginan dan pemadaman. (Ado)
Bantu Padamkan Api, Warga Sawah Besar Gunakan Air Selokan
Saat itu, menurut Taufik, petugas baru datang pukul 16.15 WIB. Memang, diakuinya warga juga terlambat melaporkan kebakaran tersebut.
Advertisement