Liputan6.com, Ketapang - Wakil Ketua MPR Oesman Sapta mengingatkan ancaman disintegrasi yang harus dihadapi Indonesia. Kondisi itu bisa terjadi jika jiwa nasionalisme rakyat telah luntur.
"Penurunan semangat dan pemahaman nilai-nilai kebangsaan kita masih saja terjadi. Jika hal ini kita biarkan terus menerus, maka tidak mustahil jika suatu hari nanti kita menjadi tidak sebangsa dan setanah air lagi," kata Oesman Sapta di Ketapang, Kalimantan Barat, Senin (23/2/2015).
Dia menyatakan, adanya problematika kebangsaan yang terjadi hingga kini sebagai akibat dari sejumlah faktor. Di antaranya sentralisasi pemerintahan di masa lampau, tidak adanya pemahaman yang benar tentang pluralisme, dan tidak berjalannya penegakan hukum secara optimal.
"Atas kerisauan-kerisauan itu, MPR memutuskan bahwa sosialisasi mengenai nilai-nilai Ideologi, konstitusi, bentuk negara, dan kebhinnekaan menjadi hal yang penting untuk dilaksanakan," ujar pria yang akrab disapa Oso ini.
Hal ini, lanjut dia, diperkuat dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD,dan DPRD. Dalam Pasal 5 huruf (b) disebutkan bahwa MPR bertugas memasyarakatkan Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Saya mengimbau kepada semua pihak untuk dapat mendukung setiap acara-acara sosialisasi yang dilaksanakan oleh MPR RI," pinta Oso.
Dalam masa reses ini, Oso melakukan sosialisasi empat pilar di Pendopo Bupati Kabupaten Ketapang. Sejumlah pejabat setempat hadir. Di antaranya Bupati Ketapang Henrikus, Wakil Bupati Boyman Harun, Ketua DPRD Ketapang Budi Matius, Dandim Kolonel Infanteri Akhmad dan para camat serta kepala desa. (Ado)
Wakil Ketua MPR: Suatu Saat Nanti Kita Tak Sebangsa Lagi, Jika...
Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang menyatakan, adanya problematika kebangsaan yang terjadi hingga kini sebagai akibat dari sejumlah faktor.
Advertisement