Liputan6.com, Jakarta Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul menyayangkan sikap main hakim warga Pondok Aren Tangerang Selatan, yang membakar hidup-hidup pelaku pencurian motor (curanmor), pada Selasa dini hari tadi.
Martinus mengimbau kepada seluruh masyarakat agar melapor kepada polisi jika menemukan kejadian serupa. Menurutnya, sikap main hakim sendiri justru menyulitkan polisi dalam mendeteksi mata rantai pencuri motor yang selama ini meresahkan warga.
"Kami mengimbau masyarakat, janganlah menghakimi sendiri. Laporkan pada kami jika berhasil menangkap pelaku kejahatan. Dari pelaku yang tertangkap, kami bisa melakukan pengembangan kasus dan menangkap jaringannya," kata Martinus di Mapolda Metro Jaya Jakarta, Selasa (24/2/2014).
Martinus menambahkan polisi saat ini kesulitan mengidentifikasi pelaku karena kondisinya yang memprihatinkan. Akibatnya, satu-satunya petunjuk polisi saat ini hanya barang bukti sebilah samurai yang dijadikan senjata oleh pelaku saat melancarkan aksinya dini hari tadi.
"Kami belum dapat memastikan nama pelakunya. Karena wajahnya saja sudah gosong, KTP-nya pun ikut terbakar. Semoga di samurai ada sidik jari yang bisa kami jadikan rujukan untuk mengungkap pelaku," jelas Martinus.
Tindak pengeroyokan yang dilakukan warga Pondok Aren, menurut dia, dapat membuat mereka terperosok kasus hukum pidana. Menurut Martinus, polisi masih menyelidikan siapa dalang aksi pemukulan dan pembakaran serta akan menjerat mereka dengan pasal 359 KUHAP, yakni 'Barang siapa karena kesalahannya menyebabkan orang mati, dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya lima tahun atau hukuman kurungan selama-lamanya satu tahun.'
"Kami akan mengusut provokator dan warga yang ikut memukuli pelaku (curanmor) hingga meninggal. Jika kami mengumpulkan cukup bukti, mereka akan dijerat pasal 359 KUHAP," tegas Martinus.
Sebelumnya, salah satu pelaku yang diduga begal motor dibakar hidup-hidup oleh warga hingga tewas di kawasan Jalan Masjid Baitul Rahim RT 02/03 Kelurahan Pondok Jaya, Pondok Aren, Tangerang Selatan, dini hari tadi.
Menurut Kapolsek Pondok Aren Kompol Bachtiar Alfonso, perampokan motor ini terjadi sekitar Selasa 24 Februari pukul 00.15 WIB. Berawal saat korban yang berboncengan, WH dan A, melewati jalan tersebut.
Kemudian WH dan A dipepet 4 orang yang menggunakan 2 sepeda motor RX King. Salah satu pelaku langsung mengeluarkan senjata tajam berupa samurai ke arah A yang diboncengi WH. Lalu oleh A masih bisa ditangkis yang mengakibatkan motor yang dikendarai WH terjatuh.
Motor langsung dirampas, sementara A berteriak minta tolong kepada warga. "Teriak minta tolong, ada warga yang mendengar. Langsung dikejar oleh warga sekitar," ujar Bahtiar.
3 Pelaku kabur, sementara seorang lagi ditangkap warga. Warga langsung menyiram pelaku yang tertangkap dengan bensin, dan membakarnya hidup-hidup. Sang begal motor pun tewas. (Tya/Yus)
Polda Sesalkan Warga Pondok Aren Bakar Hidup-hidup Begal Motor
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul menyayangkan sikap main hakim warga Pondok Aren Tangerang Selatan.
Advertisement