Liputan6.com, Jakarta - Wacana Pemerintah Indonesia mengambil sikap tegas terhadap Brasil terkait kontrak pembelian alutsista, mendapat tanggapan dari TNI. Bagi TNI tidak terlalu khawatir jika pemerintah pada akhirnya menghetikan kontrak pembelian alutsista.
Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya mengatakan, penghentian kontrak pembelian alutsista ke Brasil tidak berpengaruh besar. Sebab, TNI bisa saja membeli alutsista dari negara mana saja.
"Kami tidak khawatir. Berpengaruh pasti ada, tapi kan kita bisa pesan ke negara lain. Banyak, ada Swedia, Rusia, banyak itu," ujar Fuad kepada Liputan6.com, Selasa (24/2/2015) malam.
Memang, kata Fuad, setiap pembelian alutsista banyak pertimbangan. Dari mulai masalah ekonomi, politik, teknis hingga taktis. "Jadi ada berbagai macam pertimbangan. Alutsista kan ada kekurangan dan kelebihan masing-masing," jelas dia.
Namun demikian, Fuad berharap ketegangan hubungan pemerintah RI dan Brasil tidak sampai berdampak kepada pemutusan kontrak pembelian alutsista.
"Kami rasa tidak sampai ke sana (pemutusan kontrak). Brasil akan rugi. Tapi tentunya kita akan menyesuaikan kebijakan pemerintah nanti," tandas Fuad.
Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK sebelumnya mengatakan, pemerintah akan mengambil sikap tegas jika Brasil terus menghina dan tidak menghormati hukum di Indonesia.
JK menganggap, Brasil telah menghina Indonesia seiring penolakan Presiden Brasil Dilma Rousseff terhadap surat kepercayaan Duta Besar Indonesia untuk sementara.
"Kalau mereka turunkan sikap, kita juga akan turunkan sikap. Brasil sudah menghina, makanya kita bisa mengurangi impor dari Brasil termasuk alutsista (alat pertahanan)," tegas JK. (Rmn/Riz)
TNI: Kami Tak Khawatir Pembelian Alutsista ke Brasil Dihentikan
Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya mengatakan, penghentian kontrak pembelian alutsista ke Brasil tidak berpengaruh besar.
Advertisement