Liputan6.com, Jakarta - Calon Ketua Umum PANÂ Zulkifli Hasan mengatakan bahwa kondisi politik di Indonesia tengah berkembang menuju demokrasi seutuhnya. Untuk itu, jika terpilih sebagai pucuk pimpinan PAN, dia akan menggelar Konvensi secara terbuka untuk menentukan capres.
"Di mana demokrasi yang sudah maju, pimpinan partai itu mengurus partai dan berjalan baik menjaga roda organisasi. Capres biasanya dari potensi bangsa yang diinginkan oleh rakyat itu kita jika terpilih tidak harus capres dan cawapres, tapi kita akan konvensi sehingga betul-betul nanti pemimpin yang akan datang mewarisi aspirasi rakyat Indonesia," ujar Zulkifli Hasan di kantor PP Muhammadiyah, Rabu (25/2/2015).
Senada dengan pendapat Ketua Majelis Pertimbangan Partai PAN Amien Rais tentang tuntutan kader PAN agar meningkatkan kualitasnya, Zulkifli berharap agar langkah tersebut dapat tercapai di tubuh partai dengan memenuhi keinginan regenerasi.
"Kita akan reunifikasi, revitalisasi dan regenerasi kita jadikan PAN jadi rumah besar Indonesia. Lalu otonomisasi yang luas nanti 2016 kita lakukan konvensi artinya ketua umum tidak segala-galanya," ujar mantan Menteri Kehutanan tersebut.
Menurut pria yang saat ini menjabat Ketua MPR itu, mayoritas pimpinan DPD dan DPW menginginkan perubahan besar. Oleh karena itu, ia mengaku siap membuktikan dengan program-program tertentu.
"Sesuai keinginan dari Ketua Umum PP Muhammadiyah (Din Syamsuddin) yang elegan dan bermartabat tidak hanya memilih ketua umum, tapi juga menyerap aspirasi rakyat," tandas Zulkifli Hasan.
PAN segera menggelar Kongres di Bali pada 28 Februari hingga 2 Maret mendatang. Zulkifli Hasan yang saat ini menjabat Ketua MPR mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PAN. Ia bersaing dengan kandidat petahana, Hatta Rajasa. (Riz)