Sukses

Polda Metro Selidiki Penyebar Pesan 'Hoax' Begal Motor

Mantan Kabid Humas Polda Jawa Barat itu juga meminta kepada masyarakat agar tidak resah dengan penyebaran isu peristiwa pembegalan itu.

Liputan6.com, Jakarta - Aparat Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) menyelidiki penyebar pesan singkat melalui telepon selular (broadcast), terkait peristiwa pembegalan terhadap pengendara sepeda motor. Yang ternyata tidak benar alias hoax.

"Kita selidiki lewat Subdirektorat Cyber Crime untuk melacak pelaku penyebar isu (pembegalan) itu," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Martinus Sitompul di Jakarta, Kamis (26/2/2015).

Martinus menyatakan, informasi isu pembegalan itu tidak benar dan diduga dilakukan orang yang sama untuk meresahkan masyarakat.

Martinus mengimbau masyarakat yang menerima pesan singkat soal isu pembegalan menyampaikan informasi kepada kepolisian untuk melacak pelakunya.

Mantan Kabid Humas Polda Jawa Barat itu juga meminta kepada masyarakat agar tidak resah dengan penyebaran isu peristiwa pembegalan terhadap pengendara sepeda motor namun tetap waspada.

Sebelumnya tersebar pesan singkat tidak bertanggung jawab berisi:

"Terjadi pembegalan di Pamulang Tangerang Selatan Benda 2 ..baru banget pukul 20:00 korban tewas di tempat akibat dibacok menggunakan pedang. Pelaku lari ke arah Serpong bagi anda melihat seseorang yg menggunakan sepeda motor satria B **** *** harap lapor polisi".

Selanjutnya beredar juga informasi melalui broadcast Blackberry Massage tidak bertanggung jawab ini:

"Kamis, 26 Februari 2015 07:00 WIB Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Martinus Sitompul menegaskan semua kawasan di DKI Jakarta saat ini rawan begal motor, agar warga aman jajaran akan kerahkan polisi berbaju preman (Intel) untuk menghalau kejahatan di jalanan. Kenapa semua rawan, kami ingin menyampaikan kepada masyarakat agar tetap waspada. Kalau tidak penting sekali berjalan di tempat sepi, tidak usah. Bagi kami lokasi rawan, pertama lokasi pernah kejadian, sepi, tanpa penerangan, mobilitas orang terbatas, artinya jam tertentu ramai, jam tertentu sepi," ujarnya.

Pesan singkat tidak benar yang mengatasnamakan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu juga menyebutkan daerah rawan begal motor yakni wilayah Jakarta Utara: Sepanjang Jalan Raya Cakung Cilincing, Jembatan Tinggi Tipar Cakung, Jalan Raya Plumpang Semper, Jalan Enggano (Mambo), Jalan Yosudarso Pegangsaan II Kelapa Gading, Sepanjang Waduk Permai Jalan RE Martadinata (depan Ancol) Pluit, sepanjang Kemayoran, Sepanjang Danau Sunter.

Wilayah Jakarta Timur: Harapan Indah (Perbatasan Bekasi-Jakarta), Kali Malang, Jalan I Gusti Ngurah Rai, Perlintasan KA Cipinang, Pupar Cakung, Buaran, Kawasan Industri Pulogadung, Pulomas ( Sekitar RS. Omni Hospital), Kramatjati, Pemancingan Pulogebang, Sepanjang Banjir Kanal Timur.

Wilayah Jakarta Barat Jalan Gajah Mada, Fly Over Roxy Mas, Mangga Besar, Cengkareng, Sekitar Terminal Kalideres, Belakang Mall Puri Indah, Jalan Kebon Jeruk.

Wilayah Jakarta Selatan Kebayoran Lama, Pesanggrahan, Cilandak, Pasar Minggu, Jagakarsa, Mampang Prapatan, Pancoran, Tebet, Setiabudi.

Wilayah Jakarta Pusat Gambir, Tanah Abang, Menteng, Senen (di depan terminal), Cempaka Putih, Johar Baru, Sawah Besar dan ICH.

Namun Martinus membantah pihaknya telah menginformasikan adanya kawanan begal yang akan beraksi di wilayah Jakarta dan sekitarnya, begitupula soal menyebarkan pesan daerah rawan aksi kejahatan jalanan tersebut.

"Kenyataannya kondisi di Ibukota Jakarta cukup aman dan tidak ada laporan yang mengkhawatirkan," tegas Martinus. (Ant/Tnt)

Video Terkini