Liputan6.com, Blitar - Kelangkaan beras yang terjadi di beberapa daerah terjadi juga di Blitar, Jawa Timur. Deretan agen beras di Pasar Legi sudah mulai kehabisan stok beras yang akan mereka jual. Hal ini akibat berkurangnya pasokan beras dari daerah.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Kamis (26/2/2015), minimnya pasokan beras berimbas pada harga jual beras di pasaran. Untuk beras kualitas bagus, harganya mencapai Rp 11.000 naik hingga Rp 2.000. Sementara harga beras biasa menjadi Rp 10.000 dari harga awal Rp 8.500.
Akibat mahalnya harga beras ini para pembelipun terpaksa membeli beras jagung yang harganya jauh lebih murah. Walaupun rasanya berbeda dengan beras biasa, namun warga tidak ada pilihan lain.
Apa bila di daerah lain, harga beras melambung tinggi di Mandailing Natal, Sumatera Utara justru sebaliknya. Harga beras di Daerah ini mengalami penurunan hingga Rp 1.000 per kilogramnya. Jenis beras lokal dihargai Rp 9.000 per kilogram, padahal sebelumnya harga beras ini mencapai Rp 10 ribu per kilogramnya.
Turunnya harga beras dikarenakan para petani di Mandailing Natal sudah memasuki masa panen raya, sehingga stok beras pun melimpah. Pedagang memperkirakan kenaikan harga beras akan terjadi bulan depan, saat masa panen raya berakhir.
Di Kediri, Jawa Timur, operasi beras murah diserbu warga. Dalam 1 jam, sebanyak 6 ton beras ludes terjual. Dalam operasi ini warga bisa membeli beras seharga Rp 7.300 per kilogramnya. Sementara di pasar, beras ini dijual Rp 9.500 hingga Rp 10.500.
Walaupun operasi pasar beras murah lebih sering digelar, namun pemerintah diharapkan segera mencari solusi agar harga beras bisa kembali normal sehingga tidak semakin mencekik masyarakat. (Dan/Mut)
Beras Mahal, Warga Blitar Konsumsi Beras Dicampur Jagung
Beras kualitas bagus harganya mencapai Rp 11.000 naik hingga Rp 2.000. Namun harga beras biasa menjadi Rp 10.000 dari harga awal Rp 8.500.
Advertisement