Liputan6.com, Jakarta - Aksi begal motor yang marak terjadi di wilayah Jabodetabek belakangan ini membuat masyarakat resah. Sebab, dalam aksinya mereka tak segan bertindak brutal dengan melukai korban hingga menghabisi nyawa.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono menyebutkan, Kepolisian Polda Metro Jaya akan menggiatkan 3 langkah preventif dalam rangka menumpas pelaku kejahatan jalanan di wilayah Polda Metro Jaya. Pertama, polda akan mendampingi kepolisian di tingkat polres dan polsek dalam setiap patroli dan razia.
"Saya sudah sampaikan kepada kapolres dan kapolsek untuk memberikan rasa aman. Kita akan adakan patroli. Kekuatan polres akan dipertebal polda," ujar Unggung di Mapolda Metro Jaya Jakarta, Jumat (27/2/2015).
Kedua, Unggung akan meminta jajaran kepolisian meningkatkan kualitas patroli dengan menambah jam serta anggota yang bertugas. Kepolisian akan mengadakan 'Razia 21' setiap malam, yakni razia yang dimulai setiap pukul 21.00 WIB.
"Masyarakat dapat melihat, kita (polisi) akan mengadakan apel setiap jam 9 malam sebelum menyebar anggota untuk bertugas. Sasaran (patroli dan razia) kita adalah senjata api, senjata tajam, bahan peledak, narkoba. Dalam razia 21 di Jakarta Barat kemarin, ditemukan 2 ton ganja. Seperti itu kira-kira yang akan kita tingkatkan," kata Unggung.
Ketiga, akan menutup mata rantai kasus tindak kriminal. Hal ini sudah dilakukan polisi dengan metode pemetaan distribusi barang hasil curian.
"Kita petakan barang yang dicuri, dilemparnya ke mana. Nanti orang yang menjadi penadahnya juga akan kita tangkap dan kita kenakan pasal pidana. Sehingga mata rantai 3 cepu (curas,curat, dan curanmor) dapat kita putuskan," tandas Unggung.
Baca Juga
Beberapa hari lalu, seorang begal tewas dibakar massa yang kesal dengan ulah mereka di sekitar wilayah Pondok Aren, Tangerang Selatan. (Mvi/Ndy)
Advertisement