Liputan6.com, Cilacap - Deretan peti mati berbalut kain putih sudah ditata rapi di dalam Gereja Kristen Jawa di Kota Cilacap, Jawa Tengah. Gereja yang jaraknya hanya 2 kilometer dari Lapas Nusakambangan memang menerima pesanan penyediaan peti mati.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (27/2/2015), namun ke-9 peti mati tersebut dipesan khusus Polres Cilacap. Kuat dugaaan ke-9 peti mati dipersiapan untuk pelaksaan ekseskusi mati bagi para terpidana mati.
Dari 9 peti tersebut, satu peti khusus dipesan dengan ukuran extra large atau ukuran besar. Ukuran yang tidak lazim bagi jenazah warga Indonesia.
Namun pihak gereja masih belum tahu kapan peti mati ini akan diambil pihak Polres Cilacap sebagai pemesan. Sementara itu pengamanan di Dermaga Wijaya Pura yang merupakan pintu gerbang menuju Pulau Nusakambangan semakin diperketat.
Tidak seperti biasanya, pengunjung yang hendak masuk ke dermaga kini dipersiksa lebih ketat.
Sementara itu ada 11 terpidana mati yang masuk dalam daftar tunggu eksekusi mati tahap 2. 8 Di antaranya adalah terpidana kasus narkoba, 1 orang Warga Negara Indonesia dan 17 warga negara asing.
Namun hingga kini pihak kejaksaan belum juga mengumuman secara resmi, kapan waktu eksekusi mati bagi para terpidana.
11 Orang terpidana mati eksekusi tahap 2:
1. Andrew Can, WN Australia
2. Myuran Sukumaran, WN Australia
3. Mary Jane Fiesta Valeso, WN Filipina
3. Raheem Agbaje Salami, WN Nigeria
4. Serge Atlaoui, WN Prancis
5. Rodrigo Gularte, WN Brazil
6. Syofial Alias Iyen bin Azwar, WN Indonesia
7. Harun bin Ajis, WN Indonesia
8. Sargawi alias Alin bin Sanusi, WN Indonesia
9. Martin Anderson alias Bello, WN Ghana
10. Zainal Abidin, WN Indonesia
(Dan)
Advertisement