Liputan6.com, Jakarta - Matahari baru turun dari peraduan, namun Udin dan Salimun sudah bergulat dengan sampah. Petugas kebersihan honorer DKI Jakarta tersebut harus segera membersihkan ruas jalan di sekitar Menteng, Jakarta Pusat sebelum banyak orang beraktivitas.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (27/2/2015), namun di balik semangat mereka, menyembul sedikit kekecewaan. Bertahun-tahun menjadi petugas kebersihan honorer, mereka kerap menerima upah terlambat.
Upah sebesar Rp 2,4 juta per bulan bahkan belum mereka terima sejak Januari lalu. Meksipun mereka mengaku sejak Jakarta dipimpin Jokowi dan sekarang Ahok, upah mereka naik 2 kali lipat.
Kini di tengah kisruh Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) yang diajukan Gubernur Ahok, mereka pun makin khawatir gaji akan sering terlambat diterima. Maklum jika RAPBD belum disetujui pemerintah pusat, Pemprov DKI bisa kekurangan dana untuk menggaji petugas honorer macam Udin dan Salimun.
Baik Udin maupun Salimun, tentu berharap persoalan RAPBD 'siluman' ini segera bisa selesai, agar orang kecil seperti mereka bisa segera mendapat upah untuk keluarga tercinta. (Dan/Mut)
Kisruh RAPBD DKI, Gaji Petugas Kebersihan Terlambat
Di tengah kisruh RAPBD yang diajukan Gubernur Ahok, petugas kebersihan DKI makin khawatir gaji mereka akan sering terlambat diterima.
Advertisement