Sukses

Kemenkominfo Sebut Stasiun Pengendali Bumi Satria-1 Sudah Rampung Pemeriksaaan, Siap Beroperasi

Kemkominfo melalui Badan Aksesibiltas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI Kominfo) telah merampungkan proses instalasi RFGW dan CSM di sebelas stasiun bumi untuk proyek Satelit Republik Indonesia 1 (Satria-1).

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melalui Badan Aksesibiltas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI Kominfo) telah merampungkan proses instalasi RFGW dan CSM di sebelas stasiun bumi untuk proyek Satelit Republik Indonesia 1 (Satria-1).

Proses tersebut merupakan salah satu tahapan yang harus dilalui setelah Satria-1 sukses diluncurkan pada 19 Juni 2023 lalu dari Florida, Amerika Serikat, pukul 18.21 waktu setempat atau 05.21 WIB.

Kepala Divisi Infrastruktur Satelit BAKTI Kominfo Sri Sanggrama Aradea menjelaskan, seluruh proses instalasi Radio Frequency Gateway (RFGW) 13 meter maupun Carrier System Monitoring (CSM) Satria-1 di 11 gateway atau stasiun pengendali di bumi saat ini telah dirampungkan.

"Saat ini yang sedang berlangsung kegiatan OSAT untuk perangkat RFGW. Nantinya setelah selesai lalu dilanjutkan dengan kegiatan OSAT untuk perangkat CSM," ujar Aradea melalui keterangan tertulis, Selasa (26/9/2023).

Menurut dia, OSAT merupakan kegiatan pengetesan dan pengecekan site guna memastikan kesiapan perangkat sebelum beroperasi.

"Kegiatan OSAT di setiap lokasi dilakukan terhadap perangkat RFGW serta CSM," jelas Aradea.

Sementara itu, Project Manager Satria-1, PT Satelit Nusantara Tiga Adipratnia (Nia) Satwika Asmady merinci kegiatan OSAT untuk perangkat RFGW telah tuntas ada di 10 sepuluh lokasi. Berikut rinciannya:

1. GW02 Cikarang, Jawa Barat, pada 14-16 Desember 2022.

2. GW08 Ambon, Maluku, pada 21-22 Agustus 2023.

3. GW07 Kupang, NTT, pada 24-25 Agustus 2023.

4. GW06 Manado. Sulawesi Utara, pada 27-28 Agustus 2023.

5. GW03 Pontianak, Kalimantan Barat, pada 30-31 Agustus 2023.

6. GW05 Tarakan, Kalimantan Utara, pada 4-5 September 2023.

7. GW04 Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada 7-8 September 2023.

8. GW01 Batam, Kepulauan Riau, pada 10-11 September 2023.

9. GW10 Timika, Papua Tengah, pada 13-14 September 2023.

10. GW09 Manokwari, Papua Barat, pada 22-23 September 2023.

 

2 dari 3 halaman

Kegiatan Lainnya

Dengan begitu, menurut Nia, hanya tersisa satu gateway lagi yang belum dilakukan kegiatan OSAT yakni di GW11 Jayapura, Papua yang dijadwalkan pada 25-26 September 2023.

Nia mengungkapkan, untuk kegiatan OSAT perangkat CSM direncanakan bakal mulai dikerjakan pada 18-27 Oktober mendatang ke sepuluh stasiun pengendali bumi.

"Sementara saat ini yang baru selesai adalah di GW02 Cikarang pada 20 Desember 2022," jelas Nia.

Ada pun jadwal lengkap kegiatan OSAT perangkat CSM selanjutnya yakni:

1. GW08 Ambon, Maluku, 18 Oktober 2023.

2. GW07 Kupang, NTT, 19 Oktober 2023.

3. GW06 Manado, Sulawesi Utara, 20 Oktober 2023.

4. GW03 Pontianak, Kalimantan Barat, 21 Oktober 2023.

5. GW05 Tarakan, Kalimantan Utara, 22 Oktober 2023.

6. GW04 Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 23 Oktober 2023.

7. GW01 Batam, Kepulauan Riau, 24 Oktober 2023.

8. GW10 Timika, Papua Tengah, 25 Oktober 2023.

9. GW09 Manokwari, Papua Barat, 26 Oktober 2023.

10. GW11 Jayapura, Papua, 27 Oktober 2023.

 

3 dari 3 halaman

Satria-1 Milik Indonesia

Sebagai informasi, Satria-1 merupakan satelit terbesar di benua Asia dan peringkat kelima dunia yang dimiliki penuh oleh pemerintah Indonesia.

Satria-1 berkapasitas throughput 150 gigabit per second (Gbps) atau tiga kali lipat kapasitas sembilan satelit telekomunikasi yang digunakan Indonesia. Teknologinya disebut High Throughput Satellite.

Satria-1 merupakan salah satu bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dirancang guna pemerataan konektivitas internet serta percepatan transformasi digital di seluruh wilayah Indonesia, khususnya untuk daerah tertinggal, terdepan, terluar, (3T).

Satria-1 saat ini dalam tahap electric orbit raising (EOR) yang ditargetkan bergerak menempati slot orbit 146°BT hingga November mendatang di atas Papua.

Satria-1 juga diperkirakan mampu beroperasi selama 15 tahun ke depan terhitung sejak pertama kali beroperasi memberikan layanan.Ditargetkan, pada akhir Desember nanti SATRIA-1 mulai beroperasi dan terhubung dengan stasiun pengendali di bumi yang kemudian siap dihubungkan dengan Remote Terminal Ground Segment (RTGS) di setiap lokasi layanan publik.