Liputan6.com, Jakarta - Wacana reshuffle Kabinet Kerja sebelumnya sempat bergema. Namun Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno memastikan, tidak akan terjadi reshuffle kabinet di Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Alasannya, kata Pratikno, menteri fokus bekerja melaksanakan program-program yang telah dicanangkan pemerintah.
Terkait hal ini, salah satu relawan Jokowi-JK dari Jaringan Nasional Relawan Aswaja meminta agar partai pendukung Jokowi itu tidak menjadi duri bagi Presiden Jokowi.
"Reshuffle sejumlah nama menteri di jajaran Kabinet Kerja Jokowi-JK membuat resah. Isu-isu yang berkembang tentang reshuffle kabinet merupakan duri, karena konsolidasi politik sedang berjalan. Sementara isu ini dihembuskan oleh elit-elit yang berasal dari PDIP sebagai penyokong Jokowi," ujar Wakil Koordinator Jaringan Nasional Relawan Aswaja, Yongki Ariwibowo, di Jakarta, Jumat (27/2/2015).
Yongki mengatakan, platform perjuangan dalam Nawa Cita memang 90 persen berasal dari PDIP, seperti pemerintahan yang bersih, dan lain sebagainya.
"Ini justru menjadi bias bagi kami di mana kali ini kami ingin menyampaikan, tolong jangan ganggu pemerintahan yang masih seumur jagung ini," tutur Yongki.
Koordinator relawan Arief Rachman juga menyayangkan sikap politisi PDIP tersebut. "Selain rakyat, wacana-wacana seperti itu akan merugikan PDIP yang menjadi gerbong ideologis Nawa Cita perjuangan Jokowi-JK. Berhentilah sejenak dan berpikir jernihlah agar kita tidak terperangkap masuk ke dalam pusaran isu yang lebih dalam, yang dapat memakan banyak orang dan merugikan semua," kata Arief.
"Semua orang tahu bahwa konsep perubahan yang diusung Jokowi hari ini bersumber dari platform ideologi yang dirumuskan oleh PDIP, jadi jangan rusak nilai-nilai itu hanya karena kepentingan jangka pendek. PDIP harus menjadi garda ke depan dalam mengawal kesuksesan jalannya pemerintahan Jokowi-JK," ucap Arief Rachman. (Sun/Yus)
Harapan Relawan Jokowi kepada PDIP
Yongki mengatakan, platform perjuangan dalam Nawa Cita memang 90 persen berasal dari PDIP.
Advertisement