Sukses

Kebijakan Jokowi Bangun SDM Anak Muda Bawa Optimisme Menuju Indonesia Emas 2045

Dengan SDM unggul dan ekonomi masyarakat yang sejahtera, Heri optimistis bangsa ini mampu mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Liputan6.com, Jakarta - Guru Besar Universitas Negeri Semarang (Unnes) Heri Yanto mengapresiasi kepedulian pemerintah pada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) anak muda Indonesia. Menurut dia, sejumlah kebijakan yang dikeluarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mendongkrak kualitas generasi bangsa.

Heri menilai, langkah Jokowi membekali anak muda Indonesia dengan SDM yang mumpuni adalah keputusan yang sangat tepat. Sebab menurutnya, ke depan para generasi muda akan dihadapkan dengan persaingan global yang lebih luas.

“Saat sekarang memang tantangan tidak kecil. Tantangan itu besar sekali apalagi persaingan global semakin meningkat. Tetapi dengan kebijakan dari pemerintahan Jokowi yang saat ini meningkatkan inovasi khususnya untuk industri digital, itu sudah on the right track,” ujar Heri dalam keterangan tertulis, Rabu (2/11/2022).

Lebih lanjut, Dekan Fakutas Ekonomi Unnes ini menilai, pemerintahan Jokowi begitu memperhatikan aspek ekonomi masyarakat, terutama kalangan bawah. Karena itu, ia optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus meningkat.

“Saya juga optimis kalau pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus positif di tahun-tahun yang akan datang,” tutur Heri.

Melalui pembentukan SDM bangsa yang unggul dan berkompeten serta ekonomi masyarakat yang sejahtera, Heri yakin Indonesia ke depan akan menjadi negara yang maju. Apalagi negeri ini memiliki cita-cita besar mewujudkan Indonesia Emas 2045.

“Saya sangat mengapresiasi dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan saya yakin visi di tahun 2045 Indonesia menjadi negara yang lebih makmur. Itu saya sangat optimis,” katanya memungkasi.

2 dari 2 halaman

Jokowi: RI Butuh SDM Unggul Hadapi Tantangan Pasar Global

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, Indonesia membutuhkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas, berintegritas, dengan tujuan memenuhi tantangan pasar global saat ini.

Hal itu disampaikan Jokowi saat pembukaan kegiatan Musyawarah Nasional (Munas) ke-2 Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) yang berlokasi di gedung Tzu Chi School, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara pada Sabtu, (24/9/2022), secara daring.

"Kita butuh SDM yang tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan, tetapi juga berintegritas, bekerja keras, bergotong-royong, berlandaskan Pancasila," kata Jokowi seperti dikutip dari siaran pers direrima, Minggu (25/9/2022).

Jokowi memastikan, pemerintah terus berupaya untuk meminta supaya lembaga-lembaga pendidikan menjadi bagian penting dari revolusi mental. Dia mendorong, sejak dini anak Indonesia harus berlatih untuk saling peduli, bekerjasama, dan bergotong-royong.

"Gotong royong lintas agama yang berbeda adalah kekuatan negara kita Indonesia yang dikagumi masyarakat dunia. Itulah pilar utama bagi bangsa Indonesia, pilar utama bagi kemanusiaan yang adil dan beradab," ujar kepala negara.

Presiden menjelaskan, tugas pemerintah saat ini adalah memfasilitasi masyarakat agar dapat tumbuh penerus bangsa yang bermental sesuai dengan amalan Pancasila yang menjaga rukun sesama pemeluk agama.